Kristuslah Benih Itu
"Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya. Tidak dikatakan 'kepada keturunan-keturunannya' seolah-olah dimaksud banyak orang, tetapi hanya satu orang: 'dan kepada keturunanmu,'yaitu Kristus (Galatia 3:16)
Janji kepada Abraham digenapi dalam dua cara. Yang pertama adalah berkat diberikan kepada jutaan keturunannya—keturunan fisiknya. Yang kedua adalah tokoh individu Yesus itu sendiri. Dia, seperti yang dinyatakan oleh Paulus, keturunan yang sebenarnya—yang sesungguhnya! Sebagai Keturunan Abraham dan "keturunan dari perempuan itu," Yesus adalah pusat atau gudang hikmat dan kuasa yang kekal. Bentuk kecil, kehidupan yang berasal dari rahim Maria adalah Allah yang terbungkus dalam selimut kemanusiaan.
Yesus adalah benih bukan hanya karena posisi-Nya sebagai Seorang yang dijanjikan, Seorang yang diantisipasi secara historis, Seorang yang sangat dinantikan, yang diharapkan di sepanjang perjalanan waktu dari Eden melalui Huron ke Sinai dan ke Betlehem. Dia juga keturunan karena di dalam Dia yang berisi semua elemen kekekalan sempurna yang kita hilangkan di taman—dan lebih banyak lagi; di dalam Dia terdapat materi kekekalan tanpa syarat. Mengapa? “Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan Ke-Allahan” (Kol. 2:9).
Dia sesungguhnya keturunan Isai, bunga bakung di dalam lembah, bunga mawar dari Sharon—lahir dari keturunan Daud menurut daging (Rm. 1:3) . Dia, "keturunan perempuan," juga permulaan segala hikmat, sumber segala kebenaran, Pencipta iman kita, asal-usul semua keinginan yang benar, sumber segala kasih sejati, mata air segala kebenaran, Penggerak semua energi kita untuk tindakan yang benar, Penopang iman kita, dan Imam besar pengakuan dosa kita.
Dari awal keadaan-Nya yang tidak menguntungkan di Betlehem, di mana, diabaikan oleh masyarakat, Yesus masuk wilayah kita dan memulai kehidupan duniawi yang olehnya kemanusiaan kita yang sekarat dihidupkan kembali hingga kenaikan-Nya yang mulia dari Bukit Zaitun, dimana, dia dikawal oleh pasukan malaikat, Dia kembali dengan kemenangan untuk kemuliaan, Dia adalah Penyedia kita yang sempurna.
Sebagai Tuhan kita yang hidup, Dia masih satu-satunya sumber kehidupan kita yang sejati, sumber sinar dan sukacita penurutan. Penyair itu benar:
"Kristus adalah roti kebenaran yang kita butuhkan,
suara-Nya adalah suara kebenaran yang kita perlu dengarkan.
Kristus adalah kebenaran yang sesungguhnya.
Dia benih hidup yang benar bagi kita."