“Maka maralah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus” (Wahyu 12:17).
Jadi ada apakah dengan semua kasak-kusuk tentang Sabat ini ? Apakah pentingnya? Layanan intelijen dengan gembira merayakan keberuntunganbesar mereka dalam menemukan dan mendapatkan laptop dalang teror. Di dalamnya terdapat nama-nama, alamat, strategi, catatan-catatan-benda penting yang memaprkan rencana yang paling rahasia dari lawan mereka. Tidak demikian halnya dengan Sabat hari ketujuh untuk umat pilihan Allah di zaman ini-itu inti dari pertikaian akhir. Untuk alasan itu, kutipan kata per berikut memberi penjelasan pada proses berpikir strategis naga besar surga dan bumi.
“Setan berkata: ‘Aku akan berkerja bertentangan dengan Allah. Aku akan memberdayakan para pengikutku untuk menyingkirkan Sabat peringatan hari ketujuh. Dengan begitu aku akan menunjukkan kepada dunia bahwa hari yang disuciakn dan diberkati oleh Allah telah diubah. Hari itu tidak akan melekat dalam ingatan manusia. Aku akan menghapuskan ingatan tentang itu. Aku akan menggantikannya dengan hari yang tidak mengandung mandat Allah, satu hari yang tidak bisa menjadi tandaantar Allah dan umat-Nya. Aku akan menuntut mereka yang menerima hari ini untuk menaruh di atasnya kesucian yang Allah tempatkan pada hari kerujuh. Melalui wakilku,aku akan meninggikan diriku sendiri. Hari pertama akan disanjung, dan dunia Protestan akan menerima sabat palsu ini sebagai yang asli. Dengan tidak dipeliharannay sabat yang Allah tetapkan, aku akan membuat hukum-Nya menjijikan…. dengan demikian dunia menjadi milikku.Aku akan menjadi penguasa bumi, pemimipin dunia.Aku akan mengendalikan pikiran di bawah kendaliku sehingga Sabat Allah menjadi sasaran kejijikan. Satu tanda? Aku akan membuat pemeliharaan hari ketujuh menjadi tanda ketidakkesetiaan kepada otoritas dunia. Hukum manusia dibuat begitu keras sehingga manusia tidak berani memelihara Sabat hari ketujuh ’” (Prophets and Kings, hlm. 183,184)
Dalam pemberontakannya menentang surga, sang naga menyatakan Sabat sasaran benrilai tinggi dalam strategi nekat menghapuskan Penciptadari pikiran orang-oran gdi bumi. Kalau begitu apakah mengejutkan kalau dari semua generasi umat pilihan, yang terakhir ini dipanggil untuk tidak mengibarkan bendera kesetiaan kepada Pencipta melalui kesetiaan pada Sabat-Nya? Karena untuk berdiri bagi Kristus, bahkan jika berdiri sendirian, tentu kehormatan tertinggi dari semua untuk sahabat-sahabat-Nya.
Renungan Pagi “Umat Pilihan " 28 April 2014
*) Berikan Kesimpulan Saudara Dibawah Ini Pada Kotak Komentar :
0 komentar :
Post a Comment