Mencari Kedamaian (Bagian 2)
Dengan Sabar Pendeta Xo belajar dan berdoa bersama Tan. Tan berdoa juga, meminta Tuhan untuk menunjukkan kebenaran-Nya. Sedikit demi sedikit Tuhan membuka pikiran Tan untuk apa yang ia pelajari dari Alkitab, dan ia menerimanya. Tan tinggal dan belajar dengan Pendeta Xo selama tujuh bulan. Selama ini ia dibaptis dan mendedikasikan dirinya untuk bekerja penuh waktu untukTuhan. Pendeta Xo menugaskan Tan untuk bekerja di desa tetangga, di mana ada jemaat kecil orang percaya. Kejutan y Suatu hari Tan menjawab ke"Saya harus menemukan Anda. . . saya ingin tahu Allahmu."tukan di pintu dan menemukan Tao berdiri di sana. ”Saya harus menemui Anda," kata Tao. "Saya ingin tahu tentang Allahmu!'Terkejut, Tan mengundangnya masuk dan mengetahui bahwa tiga hari setelah dia meninggalkan kota. Tao dan teman—temannya terlibat. perkelahian dengan seorang pria yang merupakan pemimpin sebuah geng yang kuat. Pemuda itu berhasil melarikan diri, tetapi keesokan. harinya seseorang mengatakan kepadanya bahwa pemimpin geng sedang mencari untuk membunuhnya. Bingung, ibu Tao memintanya untuk meninggalkan kota. Sementara pengepakan untuk pergi, Tao menemukan Alkltab yang Tan telah berikan. Dia mengambilnya, dan membuka Matius 6. Tao mulai membaca, 'Jangan khawatir tentang hidupmu .... Tapi carilah dahulu Kerajaan Allah .... Janganlah kamu khawatir akan hari besok. .. ..Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari"(ayat 25-34). Tao teringat kedamalan Tan dan berharap Ia tahu mengenai Allah lsebagaimana Tan ketahui, sehingga Ia memutuskan untuk membeli tiket sekali jalan untuk mencari teman Kristennya.
Dari Geng kepada Allah
Tan memperkenalkan Tao kepada Pendeta Xo. Pendeta Xo membantu Tao mencari pekerjaan dan di malam hari mereka mempelajari Alkitab bersama-sama. Tao menyerap kebenaran dan menerima Kristus sebagai Juruselamat dan dibaptis. Sekarang keinginan baru dibakar dihati Tao ia ingin menjadi seorang pekerja Alkitab. Dia memutuskan untuk kembali ke rumah dan membagikan iman barunya dengan orang-orang di sana. Ia menobatkan ibunya pertama-tama, yang melihat perubahan mendalam dalam kehidupan anaknya.Tapi beberapa orang yang lain cukup tertarik untuk mendengarkan. Ibunya Tao takut bahwa jika ia tetap tinggal di desa, ia mungkin jatuh kembali ke cara-cara lama.
Ibunya mendesak dia untuk kembali ke kota dan terus belajar tetapi Tao menjelaskan kepadanya bahwa Yesus mengubah hidupnya selamanya. Tao tidak kembali ke kota untuk menerima lebih banyak pelatihan. Dia tahu bahwa itu adalah karena kasih karunia Allah bahwa ia masih hidup, dan dengan kasih karunia Allah Ia ingin hidup bagi-Nya. Baik Tan dan Tao sangat berterimakasih bagaimana Allah telah memimpin dalam hidup mereka dan mereka terus berbagi iman mereka dengan orang lain sebagai TSPM dl Tiongkok selatan. Triwulan ini bagian dari Persembahan Sabat Ketigabelas kita akan ditujukan untuk membantu membangun gereja rumah di beberapa kota terbesar di Tiongkok. Terimakasih telah memberikan dengan murah hati untuk mendukung kesempatan bagus ini.
0 komentar :
Post a Comment