Renungan GMAHK 14 AprilHukum yang Lebih Baik
Haruslah kauletakkan tutup pendamaian itu di atas tabut dan dalam tabut itu engkau harus menaruh loh hukum, yang akan Kuberikan kepadamu."(Keluaran 25:21).
Loh hukum dimaksud di sini adalah sepuluh hukum taurat. Tempatnya dalam tabut perjanjian diberikan untuk menekankan tabiatnya yang suci dan kekal.
Setan tidak pernah lelah berusaha membingungkan hukum moral Allah, Sepuluh Perintah Allah (panduan-Nya yang permanen untuk perilaku manusia), dengan hukum upacara Musa yang dibatalkan di Golgota. Hukum yang menguraikan rangkaian dan pelayanan imam Israel yang bersifat sementara. Hukum moral Allah adalah kekal. Itu ada jauh sebelum keberadaan Musa, bait suci dan keimamatannya. Hukum Allah, yang merupakan refleksi dari karakter-Nya, ditegakkan sejak permulaan waktu. Fakta bahwa Sepuluh Perintah Allah telah dilaksanakan, meskipun tidak tertulis, jauh sebelum hukum itu dicatat di Sinai ditunjukkan dalam sejumlah cara.
0 komentar :
Post a Comment