Rekan dalam Keselamatan
"Katakanlah kepada segenap jemaah Israel Pada tanggal sepuluh bulan ini diambillah oleh masing-masing seekor anak domba, menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga” (Keluaran 12:3)
Karena kita diperintahkan untuk tidak menambahkan atau pun mengurangi Firman Allah (Why. 22:18,19), kita harus berhati-hati untuk tidak membaca lebih lanjut simbolisme dalam penggunaan nomor lebih dari yang dimaksudkan Alkitab. Selalu memaksakan secara dogmatis sejumlah angka, sebagai aspek tertentu dan skema Ilahi bagi umat manusia adalah pelanggaran dalam hal ini Namun, ketika dalam Alkitab sebuah angka memiliki penekanan yang sama pada beberapa contoh, kita dibenarkan serta diberkati oleh kesamaan makna yang penuh hikmat.
Nomor 10 yang ditekankan dalam ayat kita hari ini adalah salah satu dari beberapa angka yang memiliki skala prioritas tinggi dalam Alkitab. Ada 10 hari yang diberikan untuk membuktikan keunggulan Daniel dan teman-temannya (Dan. 1:12-16); 10 tapak mundur dari bayang-bayang pada penunjuk matahari buatan sebagai tanda kemurahan Allah (Yes. 38:8); 10 dara yang disebutkan sebagai yang menunggu mempelai pria untuk acara pernikahan (Mat. 25:1-13); 10 koin yang salah satunya dicari dengan tekun oleh pemiliknya (Luk. 15:8); ada juga 10 orang berpenyakit kusta yang memohon kesembuhan kepada Guru (Luk 17:12); 10 mina yang diserahkan kepada pelayan oleh seorang tuan sebagai ujian untuk kesetiaan mereka (Lukas 19:13); dan, tentu saja, Sepuluh Perintah Allah yang diberikan sebagai panduan moralitas dan standar penghakiman (lihat Yakobus 2:10-12).
Apakah makna yang kita lihat dari rangkaian peristiwa dan keadaan ini yang masing-masing terstruktur dengan menggunakan angka 10? Kita belajar: (a) bahwa Allah adalah Mahapemberi peluang dan bakat; (b) bahwa kita bertanggung jawab secara individu kepada-Nya untuk pengembangan dan penyebaran karunia-Nya; (c) bahwa imbalan kesetiaan jauh lebih unggul pada manfaat jangka pendek dari keinginan hati yang lebih kecil; (d) bahwa sementara semua berkat yang benar berasal dari Allah, ada korelasi langsung antara usaha dan kesuksesan; dan (e) bahwa rencana Allah bagi pencapaian kita selalu lebih tinggi dari rencana kita yang terbatas. Betapa beruntungnya kita diingatkan dengan cara ini mengenai apa yang ditawarkan surga dan tanggapan rasa syukur kita.