Bersiaplah
'Dan beginilah kamu memakannya pinggangmu berikat, kasut pada kakimu dan tongkat di tanganmu, buru-burulah kamu memakannya, itulah Paskah bagi TUHAN ’ (Keluaran 12:11).
Buru-buru memakannya"? Bukan saran untuk pencernaan yang sehat, bukan? Tidak ada orangtua atau dokter yang akan merekomendasikan cara makan seperti itu. Namun orang Israel diperintahkan oleh Allah untuk makan saat Paskah dengan terburu-buru—dengan mengenakan kasut, berpakaian lengkap dan dengan tongkat di tangan Ini bukanlah saran untuk cara makan yang sehat, tetapi mengenai pelajaran yang indah tentang kesiapan kita setiap harinya bagi kembalinya Tuhan kita.
Saatnya telah tiba—setelah 400 tahun perbudakan dan setelah semua drama tulah, pembebasan sudah dekat; Tuhan tidak melupakan mereka! Doa dan impian mereka menjadi kenyataan, dan jantung setiap orang Ibrani yang gelisah berdebar menunggu dengan gembira. Sebenarnya, di bawah kondisi seperti ini kita bisa pahami, jika mereka tidak memiliki nafsu makan sama sekali.
Umat Allah, pada zaman ini dalam sejarah dunia, berada pada posisi yang sama. Kita juga memandang kembali kepada banyak generasi orang percaya kepada siapa janji yang diberikan itu tidak pernah menjadi nyata—“tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan" (lihat Ibr. 11:40) atau penerima kemenangan akhir. Bagaimanapun, dapatkah kita mengatakan bahwa kita hari ini lebih berpengharapan daripada generasi masa lalu? Kita harus tetap bersedia—bersedia untuk pembebasan—dengan selalu melihat ke atas, kepada penebusan kita yang sudah dekat!
Apakah kita tahu persis kapankah Dia akan muncul? Tidak. Apakah kita tahu pasti bahwa Dia akan kembali pada generasi sekarang atau bahkan pada masa hidup kita? Tidak. Apa yang kita tahu pasti adalah bahwa itu akan terjadi dan bahwa janji-janji-Nya pasti, bahwa suatu hari Dia akan "mempersingkat" pekerjaan-Nya dalam kebenaran. Sementara itu kita harus tetap setia menghadapi ketegangan antara janji dan penggenapannya, mereka yang siap dan tidak siap.
Sementara itu, pengharapan pembebasan yang segera dari kutuk dosa dunia ini adalah motivasi yang kuat untuk merenungkan Firman-Nya setiap hari yang menghasilkan hidup kudus dan keberanian suci dalam membagikan kasih karunia-Nya kepada orang lain.