Korban penghapus dosa juga beraneka ragam. Termasuk di antaranya korban dari lembu jantan muda yang tidak bercela oleh imam yang bertugas; anak kambing jantan yang dipersembahkan oleh penguasa; domba betina atau dua ekor merpati muda yang dipersembahkan oleh rakyat biasa. Jika seorang warga biasa tidak mampu memberikan korban yang biasa, ia bisa mempersembahkan sepersepuluh efa tepung (Im. 5:11).




Menyembelih itu diharuskan karena pengakuan saja tidak cukup. Dosa harus ditebus. Setiap dosa menunjukkan utang yang harus dibayar, dan kita tidak memiliki modal kekudusan untuk melakukannya—bahkan ketika kita martir dalam nama-Nya, kita hanya layak untuk membayar pelanggaran kita yang terkecil.

“Aku membentangkan dosa-dosaku pada Yesus,
Domba Allah yang tidak bercacat;
Ia menanggung semua dosa itu,
Dan membebaskan kita dari beban yang terkutuk,
Dari beban yang terkutuk.
Aku membawa kesalahanku kepada Yesus,
Untuk mencuci noda merahku
Putih di dalam darah-Nya yang paling berharga,
Hingga tidak bernoda selamanya,
Hingga tidak bernoda selamanya.”

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan