Menggembirakan Pikiran Kita


"Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi"(Kolose 3:2).

Pemikiran negatif adalah kesombongan, pendendam, penakut, dan cabul Pemikiran yang sehat adalah berharap, ceria, membangun, semangat, mendorong, dan suci. Masa lalu melumpuhkan kemampuan penalaran kita dan kesanggupan untuk mengatasi kenyataan; Hal yang akan datang menguatkan kemampuan berpikir kita dan mempertinggi kapasitas kita untuk mengatasi tantangan hidup kita. Hal ini seperti membayangkan, khususnya nabi terakhir menguatkan kita supaya kita berusaha untuk mendapatkan “masa depan yang mulia” (Alfa dan Omega, jld. 8, hlm. 488).

Ada banyak keuntungan ketika melakukannya. Salah satunya adalah hindari pergaulan yang buruk atau menggantikan pemikiran jahat dengan yang baik. Hal yang lain adalah perkuat melalui latihan seperti yang dikatakan oleh Ellen White yaitu “sucikan imajinasi” kita. Hal yang lain adalah perkembangan iman kita dapat ditingkatkan melalui pikiran yang telah disucikan. Dan satu lagi adalah keuntungan fisik kita datang dari berpikir positif.

Itulah sebabnya kita diperingatkan, “sebagaimana perasaanmu menggemari keindahan bumi ini, bayangkanlah dunia baru nanti, yang tidak akan pernah mengenal dosa dan maut; di mana wajah alam tidak lagi dibayangi kutuk. Bayangkanlah tempat tinggal orang-orang yang diselamatkan itu, dan ingat bahwa wujudnya akan lebih mulia dari apa yang dapat digambarkan oleh angan-angan pikiranmu yang paling tinggi sekalipun” (Kebahagiaan Sejati, hlm. 97).

Hari ini dan setiap hari akan ada banyak kesempatan—saat mengemudikan mobil kita, sementara berada dalam antrean, saat makan siang, berpartisipasi dalam ibadah, dll. Kita bisa bayangkan manfaatnya. Hal ini, sangat sering digunakan dalam perumpamaan Kristus untuk memimpin pada kebenaran rumah yang kekal, harus menjadi latihan yang menyenangkan secara terus-menerus oleh seluruh umat Kristen.

Bayangkan hidup di dunia yang penuh kedamaian, penuh keadilan, sehat, dan pasti hidup dalam kebenaran. Bayangkan berjalan di suatu jalan dan menyadari itu adalah jalan emas; memandang ke laut dan mengetahui bahwa itu adalah laut kaca; makan buah dari sebuah pohon dan mengetahui bahwa pohon itu adalah pohon kehidupan; menghirup udara dan menyadari bahwa itu adalah atmosfer kekekalan; mendengar suara dan menyadari bahwa itu adalah suara teman atau orang yang kita kasihi yang sudah lama terpisah. Bayangkan menjabat tangan dan ternyata tangan itu adalah tangan yang tertusuk paku dari Tuhan kita yang pengasih—bayangkanlah!

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan