Sebuah Dunia yang Damai
"Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya" (Yesaya 32:17).
Mari kita lihat berapa banyak cara yang kita dapat gambarkan—perang yang penuh gejolak yang memengaruhi dunia kita? Kita melihat peperangan yang biasa dan perang nuklir, perang panas dan perang dingin, perang agama dan perang suku, perang wilayah, perang golongan dan perang pemerintah, perang gerilya dan perang geng, perang laut dan perang udara. Kita memiliki perang bintang, perang hutan, perang narkoba, perang etnis, perang teritorial, dan perang dunia. Jadi secara terus-menerus pemberitahuan tentang penganiayaan dan kehancuran, kita sudah terbiasa dengan semuanya itu. Dunia kita adalah dunia yang panas dan mendidih, menyakitkan menimbulkan konflik sedunia, dan sangat disayangkan masyarakat mengharapkan dan menerima semuanya itu.
Kekerasan perang bukanlah satu-satunya hasil konflik yang merusak kedamaian kita. Pelecehan keluarga semakin meningkat: Penganiayaan terhadap pasangan, penganiayaan terhadap anak, meningkatnya penyakit epidemi karena penganiayaan terhadap lansia. Kejahatan bertambah di tempat kerja, dikeramaian, kekejaman polisi, meningkatnya pembunuhan massal yang mengkhawatirkan, ketakutan yang mendalam akibat terorisme internasional dan gambaran yang jelas dari masyarakat yang hidup suram dan bermasalah.
Sekarang dengan latar belakang keresahan dalam pikiran, maukah Anda membayangkan, suatu dunia yang tidak ada konflik; dunia yang penuh damai. Benar, Yesus memberikan kepada umat-Nya kedamaian dalam pikiran di tengah-tengah masalah sekarang ini. Namun, hidup damai di dunia yang bergolak adalah tidak sama dengan hidup di tengah kedamaian dunia bebas masalah. Kita sebagai pembawa kabar pengharapan masih dibanjiri oleh pemandangan dan suara yang "mengutuk," dan kadang-kadang korban kejahatan, secara fisik, psikologis, emosional, dan ekonomi mengelilingi kita. Sementara memercayai hasil akhir dari perang antara baik dan jahat, kita tidak kebal terhadap pukulan dan rasa sakit yang merupakan akibat dari dosa.
Tetapi di dunia kita yang lebih baik akan aman dari kejahatan yang mengerikan. Di sana kita akan memiliki lembah kedamaian: “Singa akan berbaring dengan domba dan seorang anak kecil akan menuntun mereka.” Tidak ada hal yang menyusahkan atau orang jahat masuk ke sana; hanya mereka yang percaya, menerima, dan mengalami janji: “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia” (Yoh. 16:33).
0 komentar :
Post a Comment