Hidup Nyata dalam Kemuliaan
"Mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya juga; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya juga. Mereka tidak akan mendirikan sesuatu, supaya orang lain mendiaminya, dan mereka tidak akan menanam sesuatu, supaya orang lain memakan buahnya sebab umur umat-Ku akan sepanjang umur pohon, dan orang-orang pilihan-Ku akan menikmati pekerjaan tangan mereka" (Yesaya 65:21, 22).
Pada saat kebangkitan, kita tidak akan menjadi seperti roh tanpa bentuk tinggal berbahagia dalam ketenangan hanya diganggu oleh panggilan makan malam dan kibaran sayap malaikat yang penuh dengan kata-kata pujian. Kita akan menjadi manusia sebenarnya tinggal di surga dalam bentuk daging yang kekal; jasmani yang tidak dibatasi oleh kelemahan, sebagai makhluk yang hidup seperti sekarang ini. Kita akan mendiami tubuh yang kelihatan, tubuh yang bersemangat, tubuh yang tidak tembus cahaya, transparan, jiwa yang berunsur dari kedamaian kekal yang sering digambarkan dengan maksud yang baik tetapi disampaikan oleh para pengajar yang kurang informasi.
Bagaimanakah kita tahu? Kita tahu karena mereka yang melihat orang yang berubah rupa di atas gunung bersama Yesus; Elia and Musa tidak muncul seperti hantu (Matius 17:2,3). Kita tahu karena kebangkitan Yesus ketika berjalan ke Emmaus, mengejutkan kawan-kawan-Nya, berbentuk pribadi dan unsur (Lukas 24:13-15). Kita tahu karena Maria mengenal suara-Nya saat Dia memberi salam kepadanya, karena bagian lukanya memungkinkan untuk disentuh oleh Tomas tanpa keragu-raguan; karena Dia makan malam dengan murid-murid-Nya di Danau Galilea; dan ketika Dia diangkat dari dunia, Malaikat berjanji, “Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga" (Kisah Para Rasul 1:11).
Kita musafir kehidupan yang penuh dosa, sekarang terikat dengan rantai waktu, terkunci di rumah penjara dosa, ditakdirkan untuk tinggal di tenda-tenda bumi yang begitu cepat memudar dan membusuk, yang tidak mampu menyelamatkan diri sendiri. Penyelamatan kita sepenuhnya tergantung pada Kristus, pada kedatangan-Nya kembali "yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu oleh diri-Nya" (Filipi 3:21).
Dan tubuh yang bagaimanakah itu? Itu adalah tubuh manusia karena hanya sementara Dia ada di sini dan bahwa sekarang Dia mempertahankan diri-Nya sebagai saudara kita yang sulung, sebagai Pembela kita, menuntun kita secara terus-menerus—pada kerajaan yang akan datang “sesuatu yang lebih baik.
0 komentar :
Post a Comment