Renungan Pagi 10 Januari 2022 - ELIA MENEMUKAN ALLAH DALAM SUARA LEMBUT

<h1 style="text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgwPV5mxLrVzpNtW84HMZ2IJfE0OCXuq1p5FEAcmwVZU1XgGoJ7ew2fxaqPuS-YgihlUk1nefbCkE5iRau3cK5qf-HMbjeUzXdLHffsQzgPHcmpToHl3ET5U69FUJ3aUJMQ4n5He0YA94SFb9cWQSYI43_Z-AksqwVlzjQZNuU6rIu9AswD58xWBTha2g=s510" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="510" data-original-width="490" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgwPV5mxLrVzpNtW84HMZ2IJfE0OCXuq1p5FEAcmwVZU1XgGoJ7ew2fxaqPuS-YgihlUk1nefbCkE5iRau3cK5qf-HMbjeUzXdLHffsQzgPHcmpToHl3ET5U69FUJ3aUJMQ4n5He0YA94SFb9cWQSYI43_Z-AksqwVlzjQZNuU6rIu9AswD58xWBTha2g=s320" width="307" /></a></div></h1><h1 style="text-align: center;"><span style="font-size: x-large;">ELIA MENEMUKAN ALLAH DALAM SUARA LEMBUT</span></h1><p style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;">'Dan sesudah gempa itu datanglah api; tetapi tidak ada Tuhan dalam api itu: dan sesudah api itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa' (1 Raja-Raja 19:12).</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;">Bukan dengan kebesaran kuasa Ilahi, tetapi melalui "angin sepoi-sepoi basa," cara yang dipilih Allah untuk menyatakan diri-Nya sendiri kepada hamba-Nya. la ingin mengajar Elia bahwa bukan pekerjaan yang selalu diadakan dengan besar-besaran itulah yang paling berhasil dalam menyelesaikan rencana-Nya. Sementara Elia menunggu akan wujudnya Tuhan, angin puyuh bertiup, kilat sambung-menyambung , dan api yang menyala-nyala melintas; tetapi Tuhan tidak ada di dalam perkara-perkara ini. Kemudian tibalah angin sepoi-sepoi basa, dan nabi itu menyelubungi kepalanya di hadapan Tuhan. Sifat pemarahnya dipadamkan, rohnya dilembutkan dan dilunakkan. Kini ia mengetahui bahwa tetap berharap, bergantung teguh atas Allah, akan senantiasa mendatangkan pertolongan baginya pada saat dibutuhkan—Alfa dan Omega, jld. 3, hlm. 138.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;">Allah berbicara kepada kita melalui perbuatan takdir-Nya dan melalui pengaruh Roh Kudus-Nya atas hati. Di dalam segala keadaan sekitar kita, kita dapat memperoleh pelajaran-pelajaran yang amat berharga jika hati kita terbuka memperhatikannya ....</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;">Allah berbicara kepada kita di dalam Firman-Nya. Di dalamnya dapat kita lihat dengan terang kenyataan tabiat-Nya, dari hal tin-dakan-Nya terhadap manusia, dan pekerjaan besar mengenai penebusan. Dengan inilah di hadapan kita dibentangkan sejarah para bapa-bapa dan nabi-nabi orang-orang saleh zaman dulu kala .... Apabila kita membaca pengalaman-pengalaman mereka yang amat berharga, dari hal terang dan kasih serta berkat yang mereka nikmati, dan dari hal pekerjaan yang dibawakannya melalui anugerah yang diberikan kepada mereka itu, maka roh yang menggerakkan mereka menyalakan api keinginan yang suci dalam hati kita, dan dalam tabiat sebagaimana mereka berjalan bersama Allah—Kebaha giaan Sejati, hlm. 97, 98.</span></p>

Renungan Pagi 10 Januari 2022 - ELIA MENEMUKAN ALLAH DALAM SUARA LEMBUT

ELIA MENEMUKAN ALLAH DALAM SUARA LEMBUT'Dan sesudah gempa itu datanglah api; tetapi tidak ada Tuhan dalam api itu: dan sesudah api itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa' (1 Raja-Raja 19:12).Bukan dengan kebesaran kuasa Ilahi, tetapi melalui "angin sepoi-sepoi basa," cara yang dipilih Allah untu…

Selengkapnya »

Renungan Pagi 9 Januari 2022 - LANGIT MENCERITAKAN KEMULIAAN-NYA

<h1 style="text-align: center;"><span style="font-size: x-large;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhBDzdpBPmomwCrVebUGtIy-G-k7JZPEKsqg3IouBOdnqTLFEN8VBmEPD0QFXH81ZHAdwCaw-i98DS-hYMMzxELu3OKH1y78QefEVh4xSF0aNSEFlL3yOcqyafmY0hRdX_t2KvGXz-7T6fvHfpeWP76yU1mTxCReboAzCaRjVI0MRH9flKkWrOCxfDvYA=s510" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="510" data-original-width="490" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhBDzdpBPmomwCrVebUGtIy-G-k7JZPEKsqg3IouBOdnqTLFEN8VBmEPD0QFXH81ZHAdwCaw-i98DS-hYMMzxELu3OKH1y78QefEVh4xSF0aNSEFlL3yOcqyafmY0hRdX_t2KvGXz-7T6fvHfpeWP76yU1mTxCReboAzCaRjVI0MRH9flKkWrOCxfDvYA=s320" width="307" /></a></div><br /> </span>LANGIT MENCERITAKAN KEMULIAAN-NYA</h1><p><span style="font-size: large;">'Langit menceritakan kemuliaan Allah; dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya. Hari</span><span style="font-size: x-large;"> meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. Tidak ada berita tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar' (Mazmur 19: 2-4).</span></p><p><span style="font-size: large;">Kuasa yang sama yang menopang alam, juga bekerja dalam manusia. Undang-undang besar yang sama yang menuntun bintang dan atom, mengendalikan kehidupan umat manusia. Undang-undang yang menguasai kegiatan jantung, yang mengatur aliran hidup kepada tubuh, adalah undang-undang Oknum Cerdas yang berkuasa mempunyai kekuasaan hukum atas jiwa itu. Dari pada-Nya segala kehidupan berlangsung. Hanya dalam keharmonisan dengan Dia bisa ditemukan suasana kegiatan yang sebenarnya. Bagi semua objek penciptaan-Nya keadaannya adalah serupa-kehidupan yang ditopang dengan menerima kehidupan dari Allah, suatu kehidupan yang sesuai dengan kehendak Allah. Melanggar hukum-Nya secara fisik, mental atau moral berarti menempatkan diri seseorang di luar keserasian dengan alam semesta, berarti memasukkan perselisihan, anarki dan kehancuran.</span></p><p><span style="font-size: large;">Bagi orang yang belajar untuk menafsirkan pengajarannya, seluruh alam diterangi; dunia ini sebuah buku pelajaran, kehidupan ini sebuah sekolah. Persatuan manusia dengan alam dan dengan Allah, dominasi universal dari hukum, akibat dari pelanggaran, tidak akan gagal menanamkan kesan dalam pikiran dan membentuk tabiat....</span></p><p><span style="font-size: large;">Sedapat-dapatnya, biarkan anak itu sejak usia yang paling muda ditempatkan sedemikian rupa di mana buku pelajaran yang indah ini dapat dibentangkan di hadapannya. Biarkan ia memandang pemandangan yang mulia yang dilukis oleh Pelukis Agung atas kanvas langit ini, dan biarkanlah dia berkenalan dengan keajaiban bumi dan laut, biarkan dia memandang rahasia yang terbuka tabirnya mengenai musim yang berganti dan dalam segala pekerjaan-Nya, belajar tentang Khalik— Seri Membina Keluarga, jld. 3, hlm. 88, 89.</span></p>

Renungan Pagi 9 Januari 2022 - LANGIT MENCERITAKAN KEMULIAAN-NYA

 LANGIT MENCERITAKAN KEMULIAAN-NYA'Langit menceritakan kemuliaan Allah; dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya. Hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. Tidak ada berita tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar' (Mazmur 19: 2-4).Kuasa …

Selengkapnya »