Terompet

"Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi!"(Mazmur 150:3).

Saya biasa bermain terompet. Sayangnya, saya tidak mahir. Tapi saya suka mendengarkan orang-orang yang mahir memainkan musik dengan terompet. Beberapa pemain terompet hebat termasuk Louis Armstrong, Al Hirt, Miles Davis, Dizzy Gillespie, Wynton Marsalis, Maurice André, Herb Alpert, Carolyn Jackson, Maynard Ferguson, Doc Severinsen, Harry James, dan Dave Tasa. Ketika seseorang membunyikan terompet untuk memuji Tuhan, itulah musik yang baik.

Sebuah tanduk domba jantan dengan ujung kecil dibor yang dapat digunakan sebagai “terompet” sederhana yang dikenal sebagai shofar. Digunakan selama berabad-abad sebagai alat panggilan untuk berkumpul dalam mempersembahkan korban dan beribadah, untuk memberitahukan hari istimewa, atau bahkan kadang-kadang membuat musuh panik selama perang, sehingga shofar memiliki sejarah panjang dan berwarna-warni. Kemudian shofar digunakan untuk membuat musik. Kata Ibrani sho-v-far merujuk kepada instrumen tanduk domba ini dan sering diterjemahkan “terompet” atau “sangkakala.” Kata Ibrani lain yang juga diterjemahkan “terompet” adalah cha-tzo-vtz-rot. Sangkakala ini pertama kali disebutkan dalam Bilangan 10, ketika Allah memerintahkan Musa untuk membuat dua sangkakala perak yang digunakan untuk memanggil jemaat dan mengatur kemah. Para sarjana mendebatkan seperti apa bentuk instrumen itu. Tentu alat musik itu tidak seperti terompet yang kita miliki saat ini. Dalam semua kemungkinan, itu lebih mirip shofar tanduk domba jantan.

Hari ini, kita berterima kasih untuk sejarah panjang perkembangan teknologi, musik berkualitas yang jauh lebih baik yang dihasilkan terompet kuningan atau f perak. Bunyi itu dihasilkan oleh dengungan bibir dengan otot bibir yang tepat dan kemudian menempatkan dengunan ke corong sehingga suaranya dapat diperkuat, dipermanis, dan dikendalikan oleh pipa, katup, dan lonceng, yang semuanya proses rumit. Musisi telah menulis komposisi untuk memperbaiki musik.

Tapi seperti biasa,“kualitas musik adalah hasil perkawinan antara instrumen yang dirancang dan dibuat secara hati-hati dengan seorang musisi terlatih dan terampil. Misalnya, saya memiliki terompet yang baik. Tetapi hanya sedikit yang bisa digambarkan seseorang sebagai musik yang keluar dari terompet perak itu.

Kata “terompet" muncul 111 dalam Alkitab New King lames Version. Apa yang saya rindu untuk dengarkan adalah suara malaikat ketujuh (Why. 11:15) meniup terompet bersama dengan suara nyaring yang mengumandangkan bahwa kera-jaan dunia ini adalah milik umat Kristus. Itu akan menjadi musik termanis yang dapat dibayangkan.

Tuhan, bahkan orang mati akan merespons panggilan sangkakala dan suara-Mu yang nyaring pada pagi kebangkitan. Semoga saya memiliki waktu yang lebih banyak untuk berlatih musik di dunia yang baru.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan