Ini berarti kita harus mencabut tanda “sibuk—tidak ada penghuni” yang memberi sinyal kepuasan dengan keadaan kerohanian kita Sekarang mengingat bahwa “segala kesalehan kami seperti kain kotor” (Yes, 64:6). Kemudian, hanya kemudian, ketika bait suci jiwa kita diisi dan curahan berkat yang kita mohonkan mengganti tetesan berkat yang, meskipun membantu, sangat tidak memadai untuk tugas kita yang belum selesai.


0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan