Sebuah Pekerjaan Iman

"Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati" (Yakobus 2:26).

Definisi iman patut menerima perhatian yang lebih daripada sebelumnya, seperti yang digambarkan dalam melakukan “hal yang benar pada waktu yang tepat” (Testimonies for the Church, jld. 6, hlm. 24). Sebagaimana Martin Luther King, Jr., sering menyinggung hal ini sebagai “kelumpuhan analisis” telah menenggelamkan banyak kapal, banyak yang gagal dalam karier, banyak yang kalah dalam pertempuran, banyak yang tidak mendapatkan kemenangan, banyak energi yang terbuang, lebih banyak memperhatikan biaya hidup daripada kelemahan karakter. Kebimbangan merupakan kutuk dari keberhasilan. Memang benar bahwa “dengan adanya kebimbangan, menjadikan putih jutaan tulang yang tak terhitung jumlahnya, pada awal kemenangan, duduk menunggu, dalam penantian—mati” (George W. Cecil), dan seringkali “adalah lebih baik untuk mencoba dan gagal daripada tidak melakukan sesuatu dan berhasil” Tentu saja ada beberapa orang yang mengambil keputusan secara tergesa-gesa—dalam kesibukan “ketika takut untuk melangkah, “tidak memperhitungkan biaya atau merencanakan konsekuensi dari tindakan mereka. Itulah lawan dari kelemahan dan hanya sebagai perusak individu dan peraturan yang baik. Bahkan yang menjadi bencana bagi kesejahteraan keluarga, gereja, dan masyarakat adalah ketidakmampuan untuk memutuskan. Keserakahan (keinginan untuk menguasai semuanya), posesif radikal (tidak ingin berbagi), ketakutan (ketakutan yang tidak wajar terhadap konsekuensi negatif), perfeksionisme (ketidakmampuan untuk bertindak tanpa jaminan yang pasti), dan kemalasan (kurangnya motivasi) semua berkontribusi untuk kondisi ini.

Pemeliharaan Tuhan (sebagian orang akan mengatakannya takdir) memberikan kita kesempatan kedua. Saat yang menguntungkan itu kadang-kadang memberikan kita waktu untuk penyelamatan, yaitu jika kita menggunakannya, maka memungkinkan kita untuk menemukan kembali keuntungan yang pernah hilang. Sementara sebagian besar peluang yang hilang tidak dapat ditinjau kembali, mereka dapat tertolong jika ingatan yang menyakitkan mereka diisi dengan pilihan mereka untuk masa depan. Sementara itu, tangan yang tetap dari waktu ke waktu bergerak tanpa henti, tidak pernah mundur atau menarik diri dari hal-hal yang telah berlalu. Bahkan ketika kita memperbaiki kesalahan masa lalu, perhatian dalam berkat yang seharusnya kita telah dapatkan (pilihan yang telah kita buat pada kesempatan pertama) semuanya akan hilang.

Doa kita hari ini: “Tuhan, tolong saya untuk mengenal, dan meraih semua kesempatan emas hari ini dan akan membawa pada hal baik lainnya, bertumbuh pada kehendak-Mu dan pada keselamatan pribadi saya. Di dalam nama Yesus, Amin.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan