Tujuan Utama
“Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus" (Filipi 3:13, 14).
Tujuan utama Paulus adalah—menjadi sama seperti Kristus—hal itu juga seharusnya terjadi kepada setiap orang percaya. Menjadi seperti Kristus harus menjadi tujuan utama dari semua daftar tujuan yang kita buat. Ketika kita membuat hal ini sebagai tujuan kita (itu akan terjadi jika tidak ada lagi hal lain yang akan dicapai) bahwa kita membagi waktu terbaik kita, menghabiskan waktu terbaik kita, menyediakan mental, emosi, dan kekuatan fisik kita.
Percaya bahwa kita dapat diubahkan sesuai dengan gambar-Nya. Secara terus-menerus kita berfokus pada hidup dan kasih-Nya yang membentuk kita menjadi sama seperti Dia. Menjadi seperti gambar-Nya tidak terjadi hanya dalam waktu sehari, setahun, sepuluh tahun, atau bahkan dalam hal ini, seumur hidup. Kita tidak pernah berhenti dalam bertumbuh menjadi seperti gambar-Nya. Dia begitu mumi dan suci, meskipun kita hidup seribu tahun tidak akan cukup untuk menyamai keindahan-Nya.
Tetapi kita bertumbuh, kita maju. Kita melihat wajah kasih-Nya, kita mengikuti teladan-Nya melalui sejarah, kita melihat kasih sayang dan karakter-Nya melalui Alkitab, kita merasakan kasih-Nya dalam kehidupan kita, dan kita disucikan, ditobatkan, dan diubahkan menjadi seperti gambar-Nya.
Ada banyak pria dan wanita dengan karakteristik dan kepribadian yang mengagumkan yaitu: Berjiwa pahlawan, suci, martir, prajurit pemberani, dan berdiri teguh pada kebenaran, suatu kehidupan yang kita dapat pelajari dan teladani. Tetapi tidak ada teladan kehidupan seperti Yesus. Selain menjadi satu-satunya manusia tidak berdosa, hidup-Nya adalah satu-satunya pelajaran yang memberikan kekuatan kepada para pembaca untuk menang. Di dalam Dia tidak hanya terang, tetapi juga kehidupan; tidak hanya ilham Ilahi, tetapi juga kehadiran Ilahi.
Dalam doa yang sungguh-sungguh untuk belajar kehidupan Yesus, hal itu akan mengikis kebiasaan lama kita dan melalui kuasa Roh Kudus, membentuk perasaan dan pola hidup kita yang baru. Karena kualitas pertumbuhan rohani kita adalah tanda yang paling pasti dari komitmen kita kepada Tuhan, semua prioritas lainnya adalah hal kedua; tujuan lainnya adalah kurang penting; harapan lainnya adalah kurang mutunya; semua tujuan lainnya seharusnya menunjang pada tujuan yang satu ini, yaitu tujuan utama dari semua tujuan.
Hidup baru di dalam Kristus harus dibuktikan sebelum baptisan atau bergabung secara resmi ke dalam tubuh orang percaya. Namun, “penyucian adalah pekerjaan seumur hidup,” dan kita orang Kristen tidak pernah menyatakan diri kita “telah mencapainya” atau telah tiba pada tujuan kesempurnaan yang harus dijalani dalam iman, kita harus maju, harus meningkat, sampai pada tujuan kehidupan yang saleh.
0 komentar :
Post a Comment