Oh, Menjadi Seorang Suku Isakhar!

“Dari bani Isakhar orang-orang yang mempunyai pengertian tentang saat-saat yang baik, sehingga mereka mengetahui apa yang harus diperbuat orang Israel: dua ratus orang kepala dengan segala saudara sesukunya yang di bawah perintah mereka "(1 Tawarikh 12:32).

Tiba-tiba kita menemukan daftar nama-nama., lagi Hanya saja, kali ini daftar nama tersebut tidak berupa daftar keturunan seperti sebelumnya, tapi berkenaan dengan orang-orang yang ditunjuk oleh Raja Daud untuk melayani bait suci—tenda yang dibangunnya sebagai rumah tabut perjanjian (dan kemudian menjadi pelayan Bait Allah yang dibangun oleh Salomo) dan untuk mengawasi administrasi pemerintahan

Di pasal 12 kita menjumpai daftar nama prajurit yang bergabung di sekeliling Daud sebelum dan sesudah ia menjadi raja. Konteks ayat hari ini terdapat dalam 1 Taw 12:23: “Inilah jumlah pasukan bersenjata untuk berperang yang datang kepada Daud di Hebron untuk menyerahkan jabatan raja dari pada Saul kepada Daud.” Menurut perhitungan ini, suku Zebulon menyertakan prajurit paling banyak—50.000 orang (ay. 33). dan suku Isakhar mengirimkan jumlah paling sedikit—200 orang.

Meskipun suku Isakhar pating sedikit secara kuantitas, kitab Tawarikh memuji-muji mereka sebagai: "orang-orang yang mempunyai pengertian tentang saat-saat yang baik, sehingga mereka mengetahui apa yang harus diperbuat orang Israel.” Sebuah rangkaian empat pembeda kata Ibrani yang menggambarkan dua karakteristik suku Isakhar seperti yang ditonjolkan oleh kitab ini.

Pertama, para pria suku Isakhar bisa membedakan waktu yang istimewa dalam hidup mereka. Mereka mengetahui bahwa ada waktu-waktu yang tidak berbeda dengan saat lainnya, yaitu saat-saat rutin—menjemukan Tetapi ada saat-saat tertentu di mana situasinya berbeda dengan yang lain—sebuah kesempatan yang langka. Kemampuan untuk membedakan mana yang biasa dan mana yang luar biasa sangatlah penting. Tidak setiap orang mempunyai ketajaman untuk membedakan kedua saat tersebut.

Kedua, para pria suku Isakhar memiliki kearifan untuk mengetahui tindakan tepat yang harus dilakukan pada saat-saat istimewa tersebut. Mereka tahu bagaimana harus mengambil tindakan. Tindakan istimewa untuk saat istimewa. Tidak cukup hanya mengenali keunikan sebuah situasi. Seorang bijaksana juga mengetahui bagaimana mengambil manfaat dari saat yang istimewa tersebut.

Betapa sering kita merasa gagal ketika harus memutuskan langkah terbaik apa yang harus diambil. Oh, menjadi seorang suku Isakhar—mengetahui apa yang harus dilakukan dan kapan harus melakukannya! Sungguh merupakan anugerah dari Allah sendiri, yang maha mengetahui

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan