“Orang—orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israelpun menangislah pula serta berkata; ‘Siapakah yang akan memberi kita makan daging?... Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apapun, kecuali manna ini saja yang kita lihat" (Bilangan 11:4-6).
Cerita ini disertai dengan peringatan. dengan cetakan kecil, karena persoalan itu menyinggung saraf paling peka di dalam komunitas umat pilihan:“Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi" (Rm. 14:13). Karena tidak ada yang dapat membangkitkan roh menghakimi lebih agresif ketimbang diet. Itulah sebabnya orang—orang kurus bisa menghakimi orang- orang gemuk, dan vegetarian menghakimi pemakan daging, dan vegan dapat menghakimi kita semua! "Jangan menghakimi" adalah perintah Yesus.
Ada duri yang senantiasa ada dalam daging bagi anak-anak Israel,“orang-orang bajingan" itu atau "kaum urakan" (seperti disebutkan oleh seorang pengulas). Tubuh mereka berada bersama umat pilihan, tetapi mereka telah rneninggalkan hati mereka di Mesir, seperti Nyonya Lot dengan Sodom. Dan kini mereka meraung meminta perubahan diet. “Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus" (Bil. 11:4). Kata Ibrani untuk"kemasukan nafsu rakus" adalah ta avah avah, kelaparan ganda. Dan penjelasan apa lagi yang lebih terang dari budaya kita, daripada “kemasukan nafsu rakus?" Sebenarnya, dapatkah Anda menyebutkan satu iklan yang tidak mengundang selera manusia- entah itu selera untuk makan, harta benda, kecantikan, penerimaan, atau kekuasaan? Dunia kita adalah dunia yang “digerakkan oleh nafsu rakus" dan satu generasi kecanduan. Karena bukankah kecanduan itu memberikan kekuasaan penuh kepada selera saja, entah untuk makanan atau alkohol atau cokelat atau seks atau tembakau atau kokain atau kafein? Di tengah perjalanan menuju Ta-
nah Perjanjian umat pilihan jatuh ke dalam selera mereka sendiri dan ditinggalkan, tanah kuburan berpasir menggunduk di sisi Kanaan ini. "Sebab itu dinamailah tempat itu Kibrot—Taawa, ["kuburan hawa nafsu atau rakus"] karena di sanalah dikuburkan orang—orang yang bernafsu rakus" (ayat 34). Bersyukurlah kepada Allah atas selera—itu adalah Karunia—Nya. Tetapi bukan suatu kebetulan kalau Pencipta menempatkan kepala di atas perut, meninggikan pertimbangan di atas selera, dan bukan suatu kebetulan kalau Setan membalikkan susunan itu, meninggikan selera di atas pertimbangan (sebagaimana dengan Adam dan Hawa), rasa lapar di atas pengendalian diri (sebagaimana dengan Esau dan Israel). Ia mencoba hal yang sama dengan Daniel dan teman—temannya, dan dengan Yesus. Tetapi umat pilihan mengetahui bahwa “kudus" berarti selera yang “sepenuhnya" menurut kepada diet dan kehendak Pencipta.
Sekolah Sabat "Menjinakan Lidah"
SABAT PETANG
Untuk Pelajaran Pekan Ini, BACALAH YAK. 3:1-12; UL. 6:6,7; Luk. 9:51-56; Ams. 16:27; MAT. 7:1 6-18.
AYAT HAFALAN:”Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum" (Matius 12:37).Kata-kata memiliki kuasa yang luar biasa, "Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya" (Ams. 25:11)--pujian, puisi, cerita dapat mem-bentuk sebuah kehidupan dengan cara yang dalam.
Apa yang kita ucapkan mungkin tetap bertahan selama berhari-hari atau bahkan bertahun-tahun. Contohnya, anak-anak, menyerap kata-kata sepcrti spons atau busa. ltulah sebabnya mengapa mereka langsung dapai berbicara dengan lancar apa pun bahasa yang mereka dengar. Karena itulah juga mengapa berita yang mereka dengar tentang diri mereka bisa menjadi gambaran kesuksasan atau kegagalan masa depan mereka. Apakah untuk kebaikan atau keburukan, cara komunikasi orangtua akan ditiru dan diperjelas dalam diri anak-anak mereka. Perkataan yang tertulis juga sangat berkuasa, dan bahkan lebih bertahan lama, Tetapi yang lebih berkuasa dari semuanya adalah Firman Allah.
Pertimbangkan ini: "Firman·Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku”. (Mzm. 119:105); dan "Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau" (Mzm.119:11). Yesus mcngarahkan perhatian murid-murid jauh dari berkat-berkat yang bersifat sementara kepada sesuatu yang lebih vital: "Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna, perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup"(Yoh. 6:63). Kata-kata dapat manenangkan serta meyakinkan atau dapat meracuni serta mencemari. Barapa seringkah Anda mengatakan sesuatu kemudian barharap untuk dapat menariknya kembali? Pekan ini, sebagaimana akan kita lihat, Yakobus memiliki beberapa perkataan panting tentang kata-kata yang baik.
*Pelajari pelajaran pekan ini sebagai persiapan Sabat_15 November
Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa--Triwulan IV 2014
0 komentar :
Post a Comment