PELAJARAN DALAM PENGABARAN INJIL (bagian 2) 

“Karena itu, dengarlah arti perumpamaan penabur itu” (Matius 13:18).

Dalam Matius 13:18-23 kita temukan sesuatu yang langka dalam ke-empat Injil. Yesus menerangkan tiap bagian perumpamaan-Nya tentang penabur yang terdapat pada ayat 3-8. Pelajaran ini sangat penting bagi para murid juga bagi kita, karena terlalu mudah untuk berkecil hati di dalam jangkauan keluar pekabaran Injil dan menyerah, dengan berpikir bahwa masalah sudah pasti karena sesuatu yang kita lakukan salah. Bukan, kata Yesus. Salahnya di dalam jiwa.

Beberapa orang adalah para pendengar jalan setapak atau orang-orang yang tidak akan bertumbuh. Perladangan di Palestina terdiri atas lonjoran-lonjoran tanah yang panjang dan sempit, yang dibagi-bagi oleh jalur-jalur setapak. Siapa saja yang pernah memiliki kebun sayuran tahu bahwa jalur-jalur setapak itu akan segera menjadi tanah yang keras bahkan gulma sulit tumbuh. Begitu juga, hati dan pikiran beberapa pendengar sudah menjadi keras. Ada cangkang yang tidak bisa ditembus terdiri atas pertahanan emosional dan intelektual yang menolak masuknya pesan Injil. Setan sangat bersedia untuk mencabut dan membuangnya sebelum pekabaran berakar.

Yang lain adalah orang-orang yang bertumbuh dangkal, ditunjukkan oleh lapisan tanah tipis yang dasarnya batu-batuan. Para pendengar seperti itu memang punya tanah yang baik, sedikit pengharapan. Kelihatannya seperti tanaman yang berhasil pada mulanya, tetapi tidak memiliki kemungkinan yang cukup untuk akar bertumbuh. Orang-orang demikian, kata Yesus, adalah orang-orang tanah tipis atau dangkal. Mereka memiliki potensi, tetapi mereka tidak mengizinkan Firman Allah masuk ke dalam emosi dan intelek mereka terlalu dalam. Hal seperti itu tidak bisa menjadi kekuatan yang mengendalikan kehidupan mereka. Akibatnya, apabila datang masalah maka mereka begitu saja sirna seperti tanaman yang akarnya tidak tertancap baik dan kena terik matahari sepenuhnya.

Dan yang lainnya lagi adalah para pendengar yang pertumbuhannya kerdil. Setiap tukang kebun tahu bahwa gulma bertumbuh lebih cepat daripada sayuran. Dan jika tidak dikendalikan, maka gulma itu akan menghimpit tanaman yang baik. Orang-orang demikian pada mulanya menyambut pekabaran Injil, lalu mereka dihimpit hal-hal duniawi. Yesus mencatat bahwa keberpihakan pada hal-hal duniawilah yang mendesak keluar lalu membunuh pengalaman rohani mereka.

Setelah jenis-jenis pendengar di atas, barulah Yesus tiba kepada orang-orang yang tumbuh sepenuhnya dan berbuah untuk kerajaan. Mereka kemungkinan tidak akan sekonsiten atau sebanyak yang diinginkan sang penabur, tetapi mereka semua bertumbuh. Kegagalan dalam pekabaran Injil jangan menjadi penyebab kita untuk berkecil hati. Selama masih ada penaburan, tentu saja akan ada masa penuaian.

Pelajarannya: Tetaplah menabur walau bagaimanapun tingkat keberhasilannya.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan