MAKIN TIDAK TAKUT LAGI
“Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekor pun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. Dan kamu, rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga daripada banyak burung pipit” (Matius 10:29-31).
Saya sudah membuat pekerjaan Allah lebih mudah selama beberapa tahun yang lalu di dalam ajang penghitungan rambut. Hari rambut yang buruk adalah “rambut” selembar, tunggal. Tetapi saya tidak pernah menyediakan waktu untuk menghitung apa yang tersisa.
Sesungguhnya, saya tidak tahu siapa yang pernah menghitung rambut yang tertempel pada kepalanya. Dan di sinilah kita sampai pada maksud Yesus. Yaitu, bahwa Allah Pencipta mengetahui tentang kita lebih intim daripada kita pernah bisa mengenal diri kita sendiri. Pendeknya, Dia peduli.
Ilustrasi utama Kristus dalam ayat hari ini adalah sama menerangkan tentang kepedulian Bapa. “Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit?” tanya Yesus. Nah, seduit adalah mata uang terkecil dalam dompet Yahudi. Karena nilainya seperenambelas dari satu dinar, maka tidak besar nilainya. Dan kita dapat membeli dua ekor burung pipit dengan hanya seduit.
Injil Lukas menggambarkannya sedikit berbeda, dengan menyatakan bahwa lima burung-burung kecil itu dijual untuk dua duit (Luk. 12:6). Informasi yang sedikit itu membuat ilustrasinya lebih dahsyat. Rupanya pasar burung pipit beroperasi pada prinsip yang sama seperti banyak dilakukan toko-toko zaman sekarang. Jika Anda bersedia menggunakan seduit Anda mendapat dua ekor, tetapi Anda bisa menggunakan dua duit Anda mendapat jumlah dua kali lipat dengan tambahan seekor cuma-cuma. Tawaran murah! Jika kita memadukan cerita Matius dengan cerita Lukas, maka kita menyadari bahwa Allah bahkan mempedulikan burung pipit yang sama sekali tidak berharga. Atau sebagaimana seorang penulis pernah kemukakan, “Bahkan burung pipit yang terlupakan berharga bagi Allah.”
Jadi, mengapa para pengikut Kristus perlu tidak punya takut? Karena harga mereka tak terbatas dibanding banyak burung pipit dan rambut, dan jika Allah peduli pada burung pipit dan rambut, maka kita boleh yakin secara pasti bahwa Dia punya kepedulian yang lebih besar bagi kita.
adi, itulah dia. Sebagai umat Kristen, kita harus tidak punya takut karena: (1) Penghakiman kekekalan akan meluruskan segala perkara dan membenarkan penghakiman sang waktu (Mat. 10:26, 27). (2) Sesungguhnya manusia tidak dapat melakukan sesuatu untuk mencelakakan kita secara permanen (ayat 28). (3) Dan Allah peduli terhadap kita masing-masing, termasuk mereka yang agaknya dilupakan dunia dan bahkan gereja (ayat 29-31).
Kita boleh bersukacita hari ini bahwa kita mempunyai Allah yang peduli, Allah yang penuh kuasa, Allah yang akan memperbaiki segala sesuatu di akhir nanti.