PENGABAR INJIL YANG KAFIR
“Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: ‘Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat.' Ketika orang-orang Samaria itu sampai kepada Yesus, mereka meminta kepada-Nya, supaya Ia tinggal pada mereka; dan Iapun tinggal di situ dua hari lamanya. Dan lebih banyak lagi orang yang menjadi percaya karena perkataan-Nya, dan mereka berkata kepada perempuan itu: ‘Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia’” (Yohanes 4:39-42).
Wanita itu pengabar Injil yang kafir. Tetapi dia memiliki pekabaran luar biasa seiring kehidupannya yang luar biasa, yaitu terkenal karena reputasi buruknya. Dia umukan kepada penduduk desa bahwa dia telah bertemu Seorang laki-laki yang telah memberitahu kepadanya segala sesuatu yang dia pernah lakukan. Nah, mereka mendengarnya. Karena apa yang wanita itu telah lakukan, dan semua orang mengetahuinya. Akibat kesaksiannya,, seluruh desa bergerak menuju sumur bersama wanita itu berjalan paling depan.
Kita membaca dalam Kerinduan Segala Zaman bahwa “segera sesudah ia mendapat Juruselamat, wanita Samaria itu membawa orang-orang lain kepada-Nya. Ia membuktikan dirinya seorang pengabar Injil yang lebih cakap daripada murid-murid Tuhan sendiri. Murid-murid itu tidak melihat suatu apa pun di Samaria yang menandakan bahwa tempat itu adalah ladang yang mengandung harapan. Pikiran mereka ditujukan kepada suatu pekerjaan besar yang akan dilaksanakan di kemudian hari. Mereka tidak melihat bahwa justru di sekeliling mereka ada tuaian yang harus dikumpulkan. Namun dengan perantaraan wanita Samaria yang mereka benci itu seluruh penduduk kota dibawa untuk mendengarkan Juruselamat. Ia membawa terang itu dengan segera kepada orang-orang senegerinya.
“Wanita itu menggambarkan bekerjanya iman yang praktis kepada Kristus. Tiap murid yang sejati dilahirkan ke dalam kerajaan Allah sebagai seorang pengabar Injil. Orang yang minum air hidup itu menjadi mata air hidup pula. Penerima itu menjadi pemberi. Rahmat Kristus dalam jjwa adalah bagaikan mata air padang belantara yang meluap-luap untuk menyegarkan semua orang, serta menjadikah mereka yang sudah hampir binasa ingin minum air hidup itu” (hlm. 198).
Wanita Samaria itu merupakan penginjil yang kafir, tetapi dia berhasil. Dia punya pekabaran mengenai dosanya dan Juruselamatnya yang membawa orang lain memeriksa lebih jauh diri mereka sendiri. Dalam prosesnya, mereka juga menemukan Juruselamat pribadi.
Sebelum Yesus datang ke dalam hidup wanita itu, dia dan tetangganya menganggap tidak ada lagi harapan bagi mereka. Tetapi Yesus melakukan dua mukjizat dalam hidup wanita itu: Yesus memungkinkan wanita itu melepaskan diri dari masa lalunya, dan Yesus membuka baginya suatu masa depan yang baru. Mulai dari sudut pandang itu, tidak ada yang dapat disandangkan kepada Yesus kecuali disebut “Juruselamat dunia.”
0 komentar :
Post a Comment