Kebenaran Sejati

“Maka Aku berkata, kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan -masuk ke dalam Kerajaan Sorga"(Matius 5:20) .

Apakah Anda dapat melihat mereka—para imam besar dengan janggut yang dihias rapi dan jubah panjang berjalan dengan cara yang agung apabila mereka melakukan pelayanan di bait suci? Mereka berpakaian sangat bagus, sangat teratur, sangat dihormati, tetapi mereka tidak memiliki motivasi benar. Pelayanan mereka hanyalah pertunjukan. Mereka sangat keras tentang tulisan yang mereka percayai dan peraturan yang terperinci dari apa yang orang lain harus lakukan dan tidak boleh lakukan, tetapi itu semua hanya sandiwara—mereka adalah palsu. Mereka pura-pura beribadah, tetapi mereka sangat menginginkan pujian untuk diri mereka sendiri; mereka berpura-pura melakukan pengabdian untuk mendapat pujian. Mereka bukanlah orang baik, dan Yesus membiarkan mereka mendapatkan itu—Dia membuka semua dalih mereka. Dia menarik selimut dari maksud busuk mereka dan memperlihatkan keadaan mereka supaya semua dapat melihat, menilai mereka seperti apa mereka sebenarnya—“pemimpin-pemimpin buta,” “kubur yang dilabur putih,” dan “munafik" (Matius 23:16,27).

Mereka fanatik terhadap bentuk dan upacara yang kecil, tetapi lupa terhadap yang besar—kebaikan manusia dan kesucian hidup. Mereka membayar persepuluhan dari selasih, adas manis, dan jintan—tanaman-tanaman kecil dari kebun mereka—dan mereka melakukan semua itu dengan benar: “yang satu harus dilakukan” (Lukas 11:42). Tetapi meskipun melakukan itu, ketika mengabaikan suatu janji kepada orang miskin dan orang yang membutuhkan itu telah membuktikan bahwa mereka gagal dalam mengerti bukan hanya Firman Tuhan, tetapi juga karakter Tuhan dan arti sebenarnya dari kebenaran.

Perbuatan baik mereka tidak akan pernah berhasil, dan begitu juga kita, jika seperti mereka akan dikutuk karena kesalahan meninggikan peraturan namun tidak melaksanakannya, artinya—meninggikan peraturan yang tertulis melebihi roh penurutan hukum. Jika seperti mereka, penurutan kita adalah meninggikan diri dan menyenangkan manusia, penghukuman kita akan sangat jelas, dan upah kita adalah kemalangan dan ketidaklayakan.


Mengembalikan dua kali lipat persepuluhan; telah siap tiga puluh menit sebelum matahari terbenam untuk hari Sabat; pola makan vegetaris; dan lain-lain, tidaklah cukup. Kehidupan yang benar adalah melakukan yang benar. Itu adalah lebih dari ibadah khusus; itu adalah bentuk penghargaan kasih kepada orang lain. Ketika jubah keselamatan-Nya melindungi kita, penghargaan kita untuk orang lain, khususnya “yang paling hina ini,” akan menjadi penting. Segala bentuk perbuatan baik “pekerjaan pembenaran” tidak akan menyelamatkan kita; itu semua tidak dapat membeli keselamatan kita—hanya darah Yesus yang mampu melakukan ini. Tetapi perbuatan baik itu mengungkapkan keadaan sebenarnya dari anugerah yang diberikan kepada semua orang yang melihat secara nyata dan sepenuhnya menyerahkan diri pada kasih-Nya.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan