Hadiah Kita yang Tidak Bercela

“Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar" (Roma 5:19).

Ada banyak misteri yang melingkupi kedatangan Kristus ke dunia ini. Kita tidak akan pernah mengerti sepenuhnya bagaimana Allah menjadi manusia dan diam di antara kita, bagaimana Dia sepenuhnya Allah dan sepenuhnya manusia pada saat yang sama dan bagaimana Dia sebagai Allah Penyembuh tetapi menghadapi dan menang atas pencobaan sebagai manusia. Kita tahu bahwa Dia melakukannya, tetapi kita tidak tahu bagaimana Dia melalaikannya. Kita tidak dapat menjelaskan sepenuhnya bagaimana Dia dapat bekerja sebagai Tuhan dan manusia tanpa konflik etis atau salah dalam pengaturan.

Bahkan terdapat misteri dan asumsi tentang kualitas atau kedalaman kemanusiaan-Nya. Kita memiliki kesulitan dan pertentangan dalam menentukan apakah Dia menghadapi pencobaan dalam sifat alamiah Adam yang belum rusak sebelum kejatuhan atau yang dia (Adam) miliki sesudah kejatuhannya.


Tetapi yang bukan misteri, dan yang sangat jelas, adalah bahwa “ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya” (Yesaya 53:9), bahwa “ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil” (1 Petrus 2:23). Dan bahwa ketika Dia menyempurnakan pekerjaan-Nya dengan tidak bercela dalam daging manusia, Dia meminta kepada Bapa untuk memberikan penghargaan yang Dia telah dapatkan dengan susah payah untuk diperhitungkan kepada kita orang berdosa.

Bagi banyak orang, hadiah ini terlalu baik untuk menjadi kenyataan, dan mereka menghabiskan banyak waktu untuk membuktikan kelayakan dari anugerah Kristus yang tak ternilai itu. Tetapi kita tidak bisa mengusahakan kebaikan Kristus. Tidak ada sejumlah usaha atau perbuatan yang pantas untuk mendapatkan rahmat-Nya atau menghasilkan tabiat yang melayakkan kita bagi hidup yang kekal Proses ketika kita, dapat diterima melalui Kristus, mengandung banyak misteri. Akan tetapi konsekuensinya jelas—kita diselamatkan! Dulu kita hilang tetapi sekarang kita telah ditemukan—tadinya buta sekarang dapat melihat Kita sekarang telah ditebus dan dapat bersukacita bersama dengan nabi dan berkata: “Terima kasih Tuhan karena kami tidak berurusan dengan kemustahilan.... Kami tidak harus khawatir tentang apa yang Kristus dan Allah pikirkan tentang kami, tetapi tentang apa yang Allah pikirkan tentang Kristus, pengganti kami” (Selected Messages, jld. 2, hlm, 32,33). “Hidup yang diberikan Kristus kepada kita adalah lebih sempurna, lebih penuh, dan lebih lengkap dari kehidupan yang dibatalkan Adam karena kejatuhan” (Signs of the Times, 17 Juni, 1897). Ini adalah sukacita kita yang paling tinggi, warisan kita yang paling kaya, harapan kita yang paling megah dan mulia.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan