Proyek Pembangunan Salomo
"Setelah lewat dua puluh tahun selesailah Salomo mendirikan kedua rumah itu, yakni rumah TUHAN dan istana raja” (1 Raja-raja 9:10).
Di antara banyak pembangunan yang dilakukan Salomo, ada Bait Allah dan istana raja. Keduanya memakan waktu 20 tahun, hampir separuh masa pemerintahannya.
Bait Allah yang memiliki tiga lantai itu dibangun selama tujuh tahun. Bangunan itu sendiri (dengan asumsi satuan panjangnya adalah ±52 cm menurut The Seventh-day Adventist Bible Commentary) memiliki panjang ±34 meter, lebar ±11 meter, dan tingginya ±17 meter. Menurut Mordechai Cogan, perluasan bait Allah ini mencapai "tiga kali luas ibu kota kerajaan" (Anchor Bible, 1 Kings, hlm. 251).
Di samping biaya-biaya lainnya, Salomo membayar Hiram, raja Tirus, 20.000 kor gandum dan 20 kor minyak zaitun murni setiap tahunnya (1 Raj. 5,11) Para ahli tidak tahu berapa banyak 1 kor dalam ukuran modern, tapi Jerome T. Walsh memperkirakan bahwa Salomo setiap tahunnya mengirim “kepada Hiram antara 2.500 hingga 6.000 ton gandum ditambah minyak zaitun mumi antara 3.000 hingga 7.500 liter banyaknya’ (Berit Olam: 1 Kings, hlm. 98).
Setelah bait Allah itu selesai, butuh 13 tahun lagi bagi Salomo untuk mendirikan istananya, dua kali lipat waktu yang dibutuhkan untuk membangun bait Allah, (Ia juga membangun gedung untuk wanita-wanita Mesir yang disuntingnya, dan sebuah apartemen untuk istri-istrinya yang lain.) "Istana Hutan Libanon" ini empat kali lebih luas daripada bait Allah.
Salomo nampak seperti memberi teladan dengan membangun bait Allah lebih dulu daripada membangun istananya. Namun melihat lamanya pembangunan dan luasnya istana yang dibangunnya membuat orang berpikir ulang tentang apa prioritas Salomo sebenarnya, terlebih lagi karena kemegahan istananya jauh melebihi bait Allah.
Manakah yang lebih besar—rumahku atau gerejaku? Manakah yang lebih penuh dengan perabotan—rumahmu atau gerejamu? Banyak orang Kristen yang berpendapat bahwa kita tak perlu membuang-buang uang untuk membangun gedung gereja yang besar, karena Yesus akan datang tak lama lagi. Tetapi bagaimanakah dengan rumah besar mereka dan yang lainnya—mobil, kapal pesiar, dll.? Saya sering melihat bangunan-bangunan gereja yang bobrok, bagaimanakah dengan Anda? jika rumah-rumah kita lebih mewah ketimbang gereja-gereja kita, apakah kita benar-benar mencari lebih dahulu kerajaan Allah?
0 komentar :
Post a Comment