HIDUP yang DIUBAHKAN

Nama saya Swapon Sircar, dan saya datang dari daerah Khulna, Bangladesh. Saya dilahirkan di keluarga Hindu, dan penduduk di tempat saya tinggal semuanya beragama Hindu.

Ketika saya masih kecil, beberapa orang Kristen datang ke desa kami. Mereka menawarkan banyak hal kepada kami dan meyakinkan kami untuk menerima agama Kristen. Kebanyakan penduduk di desa kami miskin, jadi mereka menjadi Kristen agar supaya menerima barang-barang mereka. Beberapa bulan kemudian mereka kembali memeluk agama Hindu.

Tahun demi tahun berlalu dan suatu kali, beberapa orang laki-laki datang ke desa kami. Mereka mulai berkhotbah, dan khotbah mereka benar-benar menarik. Mereka berbicara tentang Seseorang yang bernama Yesus, yang mengasihi kami dan mati untuk kami. Mereka juga menceritakan beberapa hal yang Yesus telah lakukan selama la berada di atas dunia ini. Khotbah mereka menyentuh hati saya.

Orang-orang itu tinggal untuk sementara waktu di desa kami dan mengunjungi rumah-rumah di daerah kami. Khotbah mereka dan tingkah laku mereka memengaruhi saya. Pada saat pertemuan terakhir mereka, saya mengungkapkan keinginan saya untuk belajar lebih banyak tentang Yesus dan menjadi seorang anggota Masehi Advent Hari Ketujuh. Saya masih mengingat bagaimana khotbah pendeta itu mengubah hidup saya. Saya senang mengetahui tentang Yesus dan menjadi anggota gereja Advent.

Memiliki Kasih Allah

Orang-orang di desa saya sangat miskin-mereka hidup dengan apa yang ditemukan tangan mereka untuk dimakan. Tidak seorang pun dapat menolong mereka memenuhi kebutuhan mereka, jadi saya mencoba melakukan apa yang dapat saya lakukan untuk menolong mereka. Saya mengajari anak-anak miskin di desa yang tidak dapat bersekolah. Saya tidak memiliki uang untuk menurunkan derajat kemiskinan mereka, namun apa yang benar-benar saya miliki ialah kasih Allah. Jika seseorang sakit atau sedang memiliki masalah, saya mengunjungi mereka dan berdoa bagi mereka. Saya menceritakan kepada mereka tentang Yesus, yang mencintai dan memedulikan kita. Orang-orang itu senang mendengar tentang Yesus-itu memberi mereka terang dan harapan untuk hidup.

Pada tahun 2012 setelah tamat dari program 1000 Misionaris, saya dan teman saya Amol berencana untuk mengadakan perjalanan kembali ke rumah. Tiba-tiba dia mendapat sakit. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan, jadi diam-diam saya mulai berdoa. Setelah beberapa saat, Amol merasa sedikit lebih baik, jadi kami bersiap-siap untuk pergi ke stasiun bus. Ketika kami tiba, kami melihat bus itu sudah berjalan meninggalkan kami. Kami sangat bingung karena kami melewatkan bus itu dan tidak memiliki uang lebih untuk membeli tiket yang baru. Kami mulai berdoa kepada Allah untuk menolong kami menemukan jalan untuk pulang ke rumah. Beberapa menit kemudian, penjaga loket tiket bus datang kepada kami dan berkata bahwa bus yang lain sedang dalam perjalanan menuju stasiun dan kami diizinkan untuk menaiki bus tersebut. Dalam perjalanan pulang kami berterima kasih kepada Tuhan yang telah menolong kami. Iman kami bertumbuh lebih kuat setelah kejadian itu.

Kuasa Doa

Saya dan teman-teman saya di desa sering terlibat dalam kegiatan yang salah, tetapi pada saat saya menjadi Kristen, mereka sering mengolok-olok saya. Suatu hari mereka datang ke rumah saya dan mengancam saya. Mereka datang untuk mengatakan kepada saya agar berhenti berkhotbah di desa, kemudian mereka pergi. Saya mulai berpikir apa yang dapat saya lakukan bagi mereka, jadi saya mulai mendoakan mereka. Saya teringat satu ayat di dalam Alkitab tentang doa yang tak berkesudahan, jadi saya terus berdoa agar Allah dapat mengubah hati mereka sehingga mereka akan mulai melakukan hal-hal yang baik. Beberapa hari kemudian, mereka kembali dan meminta maaf. Saya sangat senang mendengar itu dan bersyukur karena Tuhan menjawab doa-doa saya. Sekarang mereka melakukan pekerjaan yang baik dan membantu orang-orang di desa kami. Allah kita adalah Allah Yang Mahakuasa; la mendengar doa-doa kita dan saya sangat berterima kasih kepada-Nya!

Saya beribadah kepada Tuhan setiap waktu karena la mencintai saya dan melindungi saya dari yang jahat. Suatu ketika saya sakit keras, ibu saya membawa saya ke dokter, tetapi dokter tidak dapat mengobati saya. Kemudian Ibu saya menjadi sangat khawatir sehingga Ingin membawa saya kepada dukun untuk diobati. Saya berkata kepada nya bahwa saya tidak memercayai Itu, dan bahwa hanya Tuhanlah yang dapat menyembuhkan saya dan kita harus berdoa kepada-Nya. Ibu saya mulai berdoa dan beberapa hari kemudian kesehatan saya pulih kembali. Hal pertama yang saya lakukan ialah memuji Dia oleh karena memedulikan saya. Pasal kesukaan saya di dalam Alkitab ialah Mazmur 23. Setiap kali saya membacanya, saya dapat merasakan kasih Allah lebih dan lebih lagi. Pasal Ini menginspirasi saya untuk memandang kepada Tuhan, daripada memikirkan perkara duniawi, Ia menyediakan segala sesuatu yang saya butuhkan. Pasal Ini menguatkan saya untuk menaruh Iman dan keyakinan saya kepada Allah, dan Itulah sebabnya saya sangat menyukai ayat ayat dalam pasal Ini.

Sebagaimana yang telah saya sebutkan sebelumnya, kebanyakan orang-orang di desa saya beragama Hindu. Saya membagikan tentang Yesus kepada mereka, kasih-Nya kepada manusia, dan bagaimana Ia telah menyerahkan hidupnya di kayu salib. Mereka sangat terkejut mendengar Ini dan tertarik untuk belajar lebih dalam lagi. Saya mengundang mereka ke gereja, dan mereka sering datang. Saya terus berkhotbah dan membagikan kabar baik Ini kepada mereka. Tolong doakan saya agar saya dapat memenangkan Jiwa bagi Kristus.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan