SAPU PEMUKUL
Saat masih kecil, saya bersekolah di desa kami. Setelah lulus ujian masuk, saya diterima di sekolah asrama Advent Gowalbathan. Saya mulai mengetahui banyak tentang Yesus Kristus selama belajar di sana, dan memutuskan untuk menerima Yesus sebagai Juruselamat saya. Saya dibaptiskan di sana dan belajar lebih banyak tentang Yesus dari hari ke hari.
Banyak doa-doa saya yang terjawab di dalam hidup saya, dan saya ingin untuk membagikan salah satu ceritanya. Suatu hari, saya sedang berjalan mengunjungi rumah-rumah di desa kami. Tiba-tiba, saya mendengar suara tangisan. Segera saya pergi ke rumah satu keluarga dan melihat bahwa seorang ibu sedang menangisi anak perempuannya.
"Apa yang terjadi kepadanya?" saya bertanya. Sementara ia terus menangis, ibu itu memberitahu saya bahwa anak perempuannya sedang menderita demam tinggi dan kadang-kadang tubuhnya akan menggigil hebat. "Dia tidak menjadi lebih sehat," ibunya berkata. "Imam kami datang dan berdoa baginya, namun ia tidak kunjung sembuh dan suhu badannya terus meningkat."
Saya bertanya kepada ibu itu jika ia bersedia saya berdoa untuk anaknya, dan ibu itu menerimanya. Kami bertelut dan dengan sungguh-sungguh saya berdoa kepada Allah Yang Mahakuasa-yang mendengar dan menjawab doa kita. Hanya berselang satu jam kemudian, ibu itu datang kepada saya dengan wajah yang berseri-seri. "Guru, anak perempuan saya sudah berjalan sekarang. Dia benar-benar telah sembuh. Sungguh, Allah menyertai engkau."
Gereja dan Sekolah Baru
Gereja Masehi Adventh Hari Ketujuh Thanarbaid merupakan gereja yang baru. Tahun ini juga kami memulai sebuah sekolah. Sayangnya, banyak dari penduduk desa mencoba untuk menghentikan pembangunannya. Mereka memperlakukan kami dengan kasar dan secara pribadi mengancam sama dan keluarga saya. Saya berdoa untuk beberapa penduduk desa setiap malam. Dengan cara ini, Allah melembutkan hati mereka yang telah keras dan tak berkasihan ketika mereka mencoba menghentikan pembangunan. Sekarang tidak ada masalah lagi, dan sekolah dan gereja kami yang baru dapat beroperasi dengan baik karena karunia Tuhan.
Kami biasanya mengadakan kebaktian keluarga setiap pagi, tetapi pada petang hari kami beribadah bersama dengan tetangga-tetangga kami. Kami bernyanyi dan berdoa kepada Allah dan selalu mengadakan ibadah dengan teratur setiap minggu.
Panggilan untuk Berkhotbah
Ayat Alkitab kesukaan saya terdapat dalam Pengkhotbah 11:1 "Lemparkanlah rotimu ke air, maka engkau akan mendapatnya kembali lama setelah itu." Mengapa saya menyukai ayat ini? Karena itu merupakan panggilan bagi kita untuk berkhotbah. Yesus memerintahkan kita untuk berkhotbah. Jika tidak, pohon dan batu-batu akan berteriak! Saya berdoa dan memohon kepada Tuhan, "Ya Tuhan, saya akan berkhotbah tentang Engkau. Namun, saya tidak tahu berapa banyak yang akan menerima Engkau. "Teta-pi, saya memiliki iman yang besar bahwa orang-orang akan menerima Yesus ketika Roh Kudus menjamah hati mereka. Saya sangat senang ketika setelah dua bulan berkhotbah, 8 orang menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi mereka.
Suatu hari, saya akan berkhotbah di desa yang lain. Saya selalu membawa Alkitab di dalam tas saya. Tiba-tiba seseorang datang kepada saya dan bertanya, "Kemana engkau akan pergi?" Saya mengatakan kepadanya bahwa saya akan pergi ke sebuah desa. Dia katakan, "Tolong jangan pergi. Jika engkau pergi ke sana, seorang wanita akan memukulmu dengan sapunya."
"Mengapa ia akan melakukan itu?" saya bertanya. "Karena engkau telah menobatkan 8 temannya. Sekarang mereka adalah anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dan wanita ini menjadi sangat marah karena dia hanya sendirian minum anggur-dia tidak dapat lagi minum-minuman keras dengan teman-temannya itu, dan sekarang dia tidak memiliki teman lagi."
Saya berkata kepadanya, "saya telah bekerja untuk Allah dalam waktu yang lama. Namun saya belum pernah dipukul oleh seseorang demi nama Tuhan. Saya pikir, jika itu harus terjadi, itu akan menjadi sangat berarti jika saya dipukul oleh karena nama Tuhan." Jadi saya tetap memutuskan untuk pergi.
Ketika saya tiba, wanita itu sangat marah dan berkata bahwa dia telah menunggu waktu untuk memukul saya dengan sapunya. Namun, sesuatu yang aneh terjadi! Semakin saya berjalan mendekatinya di rumahnya, dia menjadi tenang dan diam! Dia bahkan berkata, "mungkin saya akan menjadi salah satu anggota agamamu suatu hari nanti "Saya yakin inilah hasil dari kuasa doa.
Sebuah Pertanyaan yang Tulus
Desa yang lain bernama Chandiapara, penuh dengan anggota gereja Roma Katolik. Tidak ada satu-pun anggota gereja Advent di sana. Jadi, saya pergi ke sana dengan doa yang sungguh-sungguh dan Alkitab di tas saya. Suatu hari, saya bertemu seorang lelaki muda yang bertanya kepada saya, "Mengapa engkau tidak menyucikan hari kebangkitan sebagai ganti hari Sabtu?" Kemudian saya membaca Kejadian 2:1-2, Keluaran 20:8-11 dan Keluaran 31:14 kepadanya. Dia mendengar dengan saksama, kemudian berkata, "Saya belum pernah mendengar ini sebelumnya." Kemudian dia menambahkan, “Saya ingin menjadi anggota gerejamu!" Dia menerima Yesus, dan setelah beberapa kali belajar Alkitab bersama, dia dibaptiskan. Dengan cara ini, seorang muda yang tidak dikenal menjadi anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh setelah mendengar Firman Tuhan. Saya benar-benar merasa sangat berbahagia setiap kali saya membagikan Firman Tuhan kepada orang lain.
0 komentar :
Post a Comment