Kemuliaan

"Sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus" (Roma 15:6).

Saya percaya bahwa salah satu tempat favorit saya untuk menyambut hari Sabat adalah ketika matahari terbenam di dekat cakrawala pada akhir hari Jumat sore di puncak Gunung Erie di Pulau Fidalgo, dekat kota Anacortes, Washington. Saya berada di sana beberapa kali saat matahari terbenam, duduk di atas batu melihat arah barat ke Kepulauan San Juan menuju Selat Juan de Fuea. Sementara’, saya duduk di sana di atas batu dengan tenang, Danau F.rie tepat di bawah saya, di atasnya ada Langly Bay dan Burrows Bay, kemudian Pulau Burrows. Lebih jauh, lagi Pulau Lopez memiliki kapal feri kecil yang memotong jalan ke arahnya melalui Puget Sound. Ketika udara segar berhembus, saya bisa melihat Victoriadi Pulau Vancouver dan ujung selat Juan Fuca de yang mengarah ke Samudera Pasifik. Di sebelah kiri puncak Pegunungan Olimpiade berselimut salju. Ketika matahari mendekati cakrawala, warna, corak, dan tekstur laut, langit, pulau, bukit-bukit hutan, dan pegunungan berselimut salju yang indah. Kata-kata syair dan musik mulai bermain perlahan dalam pikiran saya.

Sementara saya menonton pertunjukan agung dari Allah Pencipta saya, saya merasa seperti Daud duduk di hadapan Tuhan di Bait Allah (1 Taw. 17:16), atau Elia ketika ia berada di gunung dan diberitahukan agar pergi keluar dari gua dan berdiri di hadapan Tuhan (1 Raj. 19:11). Interaksi dengan Tuhan selalu menjadi waktu yang menyenangkan dan pernuh hikmat. Saya memikirkan hidup saya sendiri dan seberapa sering saya kehilangan arah hidup. Daftar tugas sa*'i tak ada habis-habisnya, makin bertambah setiap hari daripada yang dicoret. Bukanlah hal yang tidak mungkin untuk menyelesaikan semua itu-dan untuk apakah akhirnya? Agar terlihat baik atau benar-benar menjadi baik, tidak mendapatkan daya tarik dalam berinteraksi dengan Tuhan di bawah langit ketika matahari ter-benam. Untuk menghasilkan uang, untuk memiliki sesuatu untuk mendapatkan “jalan yang mudah” tidak akan berhasil juga. Ketika berhadapan dengan Allah alam semesta, tujuan kehidbpan pun jelas. Satu-satunya misi adalah untuk mencerminkan kemuliaan Allah. Kemuliaan Yesus pertama kali1 terlihat pada pernikahan di Kana (Yoh. 2:11) di mana Ia pertama kali menunjukkan karakter Ilahi-Nya. Catatan’dalam Yesaya 42:8 dan 48:11 menjelaskan bahwa Allah: tidak membiarkan kemuliaan-Nya diberikan kepada yang lain. Jadi mengapa hidup ini bukan tentang saya, melainkan bagaimana saya memuliakan Bapa saya sebagaimana yang Yesus teladankan dan perintahkan untuk saya lakukan, (Mat 5tl-6)l Bagi saya, itu adalah pelajaran, setiap menyambut hari Sabat menjelang majahari terbenam.. 

Kemuliaan bagi Allah di tempat yang tinggi. Berikan kepada Tuhan kemuliaan karena nama-Nya. Karena Engkaulah yang punya kerajaan, dan kuasa, dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan