DOA AGUNG KRISTUS (bagian 2)
“Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu... dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka.... Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.... Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka daripada yang jahat.... Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia; dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran” (Yohanes 17:9-19).
Dalam bagian kedua doa Agung ini yang merupakan klimaks pelayanan-Nya, Yesus bergeser dari diri-Nya kepada para murid. Dia mengetahui bahwa keperluan mereka akan banyak setelah Dia pergi ke Bapa.
Hal pertama perlu dicatat adalah Dia tidak berdoa agar Allah mengambil mereka dari dunia. Sebaliknya, Dia mengetahui bahwa dunia ini akan menjadi tempat pelayanan mereka. Oleh karena itu, doa-Nya bukanlah agar mereka menemukan jalan keluar, tetapi lebih tepat ialah agar mereka mendapatkan kemenangan. Yesus tidak pernah mendukung bentuk Kekristenan yang mengubur diri dalam biara, tetapi Kekristenan yang menjangkau keluar untuk membantu dunia yang sesat dan sudah merosot akhlaknya. Di dalam kekacauan dan kekerasan kehidupan, para pengikut-Nya harus hidup dan bekerja. Walau memang benar mereka memerlukan saat-saat berdoa dan bermeditasi, saat-saat itu bukan akhir upaya mereka tetapi suatu cara dan jalan mencapai penyelesaian. Kekristenan tak pernah mengajarkan meninggalkan dunia, tapi sebaliknya suatu keinginan untuk memenangkan dunia. Kristus berdoa bagi kita sebagai murid karena, walau kita berada di dunia, kita bukan dari dunia.
Hal kedua bahwa Yesus berdoa demi persatuan para murid-Nya. Mereka tentu saja memerlukannya, karena sudah menghabiskan banyak waktu untuk bertengkar mengenai siapa terhebat di antara mereka. Dan seperti orang lain sepanjang zaman, mereka juga memiliki rasa cemburu dan sifat-sifat memecah belah. Tetapi doa Yesus untuk persatuan bukan untuk mereka saja, juga untuk kita. Tidak ada gereja atau jemaat bisa sepenuhnya bekerja dengan baik apabila para anggotanya tarik menarik ke arah berbeda-beda.
Aspek ketiga doa itu adalah Allah akan melindungi para pengikut-Nya dari si jahat. Yesus, tidak seperti banyak orang di zaman kita, sangat mengerti bahwa ada satu kekuatan yang berkuasa di dunia ini yang berupaya untuk menyimpangkan kita masing-masing dari perjalanan rohani kita.
Terakhir, Yesus berdoa agar mereka boleh diurapi dan dipersenjatai untuk misi mereka kepada dunia.
Itulah puncak doa-Nya yang penuh arti bagi mereka. Tetapi itu tidak akan berpengaruh kecuali kita sebagai murid menyerahkan diri dan mengkhususkan diri lalu mengabdikan hidup kita kepada-Nya. Hanya apabila kita dengan sadar memilih untuk menempatkan diri kita di dalam tangan-Nya, maka doa Kristus bagi kita bisa terjawab.