Dua Adam Dibandingkan

"Seperti ada tertulis: 'Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup,'tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang, menghidupkan" (1 Korintus 15:45).

Adam dari Eden tidak memiliki kuasa untuk menghidupkan. Dia adalah produk, bukan produser; aktor, bukan pengarang; ciptaan, bukan pencipta. Adam Kedua, bagaimanapun, adalah Anak Allah yang ada dengan sendirinya; Dia adalah sumber dari segala kehidupan dan sumber segala energi alam semesta kita. Segala sesuatu "adalah” dimulai dengan Dia. Tetapi Dia tidak menciptakan sesuatu yang jahat; itu adalah hasil merosotnya kebaikan yang Dia ciptakan.

Kejahatan adalah penyalahgunaan kuasa memilih yang harganya tempat kemuliaan Lusifer yang tinggi dan kejatuhan keluarga pertama dan semua keturunan mereka ke dalam malam dosa yang telah begitu lama menyelimuti dunia kita. Adam tidak memiliki kemampuan untuk membalikkan kemerosotan ini, demikian juga dengan kita.

Nabi Yeremia menyatakan keadaan tak berdaya kita ketika ditaklukkan oleh kenyataan kita yang menyedihkan. Dia menangis: “Tidak adakah balsam di Gilead? Tidak adakah tabib di sana?” (Yer. 8:22). Daud, pemimpin bangsa Israel, dengan tegas menjawab: Dia adalah Allah, “Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu, Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat,” (Mzm. 103:3,4); “Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka;” (Mzm. 147:3).

Luka Adam yang pertama timbul akibat perbuatannya sendiri—luka Adam yang terakhir diterima dengan tanpa pamrih; Adam pertama mengorbankan keabadian bersyaratnya—Adam terakhir dengan sukarela menyerahkan milik-Nya; Adam pertama sakit hati karena dosanya—Hati Adam terakhir hancur karena kita; tubuh Adam pertama tetap berada di tanah—Adam terakhir bangkit dari kubur; Adam pertama membawa kita kepada kematian kekal—Adam terakhir memberi kita kehidupan abadi; Adam pertama mengorbankan darah anak domba—Adam terakhir mengorbankan darah-Nya sendiri; Adam pertama mengabadikan Injil dengan Firman yang dikatakan—Adam terakhir menyampaikan kabar baik kepada kita dengan Firman yang tertulis. Dengan Firman itu kita dilahirkan kembali, oleh Firman itu kita secara rohani bertahan, dan oleh Firman itu kita diberikan iman dan kehidupan dan pengharapan kekekalan.
 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan