YESUS: JALAN YANG LEBIH BAIK

“Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal" (Ibrani 9:12).

Yesus tidak masuk ke dalam ruang takhta surga dengan tangan kosong. Dia masuk sebagai Imam Besar kita yang juga telah menjadi Kurban kita. Di atas kayu salib, Dia mati karena dosa-dosa kita agar kita boleh mendapatkan kebenaran-Nya (2 Kor. 5:21). Maka tidak mengherankan, para penulis lagu berbicara tentang “darah yang membersihkan.” Ibrani 9:22 membantu kita melihat pentingnya korban itu ketika dijelaskan bahwa “tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.” Tentu saja, seperti diperlihatkan kitab Ibrani, korban-korban Yahudi yang diulang-ulang tidak pernah dapat mengangkat dosa dan hukumannya. Yang hanya dapat mereka lakukan adalah menunjuk ke “Anak Domba Allah,” yang akan menghapus dosa dunia. Ibrani 9:23, 24 menyoroti kebenaran itu ketika kita diberitahu bahwa “segala sesuatu yang melambangkan apa yang ada di sorga haruslah ditahirkan secara demikian [dengan persembahan kambing dan domba yang berulang-ulang], tetapi benda-benda sorgawi sendiri oleh persembahan-persembahan yang lebih baik [kematian Kristus yang memperdamaikan] dari pada itu. Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita.”

Salah satu frasa kunci dalam bagian kitab Ibrani ini adalah “sekali untuk selamanya.” Kristus “satu kali untuk selamanya.... Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri” (Ibr. 7:27). Dia muncul “hanya satu kali saja menyatakan diri-Nya, pada zaman akhir untuk menghapuskan dosa oleh korban-Nya” (Ibr. 9:26). “Kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus” (Ibr. 10:10). Dan “Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal” (Ibr. 9:12).

Ayat-ayat itu membawa kita ke sebuah kata kunci lain dalam kitab Ibrani— “lebih.” Seluruh kitab itu dibangun atas ungkapan itu. Dengan demikian, Yesus jauh lebih baik daripada malaikat (Ibr. 1:4-2:18), jauh lebih baik daripada Musa dan Yosua (Ibr. 3:1-4:13), dan jauh lebih baik daripada Harun (Ibr. 4:14-6:20). Dia juga mempunyai keimamatan yang jauh lebih baik (Ibr. 7:1-28), perjanjian yang jauh lebih baik (Ibr. 8:1-10-10:18), dan iman kepada-Nya adalah jalan yang jauh lebih baik (Ibr. 10:19-11:40).

Untuk semua alasan itu, maka semua umat yang percaya kepada-Nya dapat dengan penuh keberanian menghampiri takhta dalam keyakinan penuh bahwa mereka memiliki Imam Besar yang simpatik di surga yang sedang menangani masalah dosa terhadap alam semesta dan kehidupan pribadi mereka.

Terima kasih, Bapa, untuk pelajaran surgawi mengenai tempat suci yang membantu kami mengerti realita apa yang Yesus sekarang sedang lakukan bagi kita di surga.

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan