Cerita sejauh ini: Sangat tertekan, dan tinggal di kamarnya yang gelap kecuali ketika dia harus pergi ke sekolah. Dia terus-menerus di internet sampai suatu hari badai memutuskan koneksi. Menyalakan televisi, Michael menemukan stasiun Advent Novo Tempo dan mulai menonton. Setelah menonton acara selama setahun, Michael ingin dibaptis.

Michael menemukan sebuah gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di pusat kota dan memutuskan untuk pergi ke sana hari Sabat berikutnya. Tiba di gereja, ia mencari ketua jemaat. "Saya ingin dibaptis,"kata Michael. Ketua itu senang mendengar hal ini, tetapi mengatakan kepada Michael bahwa ia pertama-tama harus mengikuti pelajaran Alkitab. "Tapi saya sudah mempelajari Alkitab selama satu tahun," katanya kepada pria itu.

Kemudian minggu itu ketua mengunjungi Michael di rumahnya dan membawa satu seri dari 27 pelajaran Alkitab kepada dia. Rencananya adalah untuk mengikuti pelajaran Alkitab mingguan, tapi pada kunjungan pertama, Michael bertanya apakah ia bisa memiliki seluruh seri pelajaran. Pekan berikutnya ketika ketua itu kembali, Michael telah menyelesaikan semua pelajaran dan bersemangat untuk dibaptis!

"Anda tidak akan Bergabung dengan Sekte Itu!"

Ketika kakek neneknya mengetahui berita itu mereka sangat marah dan mengatakan kepada Michael, "Anda tidak akan bergabung dengan sekte itu!"Tapi Michael bertekad untuk mengikuti apa yang telah ditemukannya dalam Alkitab dan mengatakan kepada kakek neneknya bahwa ia harus taat kepada Allah daripada manusia, dan bahwa dia berharap mereka akan datang pada baptisannya.

Setelah berpuasa dan berdoa selama tiga hari, Michael kembali meminta kakek neneknya untuk menghadiri pembaptisannya. Kali ini mereka setuju, dan setelah dibaptiskan Michael menjadi tuan rumah makan siang khusus untuk menghormatinya.

Perubahan yang Luar Biasa 

Semua orang di sekolah sangat kagum pada perubahan yang luar biasa yang mereka lihat terjadi dalam kehidupan Michael. Tidak ada lagi tertekan dan hidup dalam kehidupan pertapa. Dia memulai sebuah kelompok belajar Alkitab dan banyak teman-teman sekelasnya datang, bertanya-tanya apa yang menyebabkan perubahan yang beSar. Dia menghadiri Sekolah Sabat dan gereja secara teratur, menjalin persahabatan, dan terlibat dalam kegiatan gereja. Dia juga bergabung dengan proyek khusus pemuda "Misi Kaleb" Divisi Amerika Selatan, yang berfokus pada pemuridan dengan menantang orang-orang muda untuk mendedikasikan bagian dari liburan musim panas mereka untuk melakukan penginjilan di tempat-tempat di mana tidak ada anggota Advent.

"Allah akan Menemukan Jalan" Sementara itu turut berpartisipasi dalam Misi Caleb yang bertemu Michael adalah kepala asrama laki-laki dari akademi Advent. Sekolah, Instituto Adventista Agro-lndus-

Fakta Terkini-The Instituto Adventista Agro Industri (Akademi Industri Pertanian Advent) didirikan pada tahun 1968.
- Sekolah milik Konferens Roraima Amazonas, yang merupakan bagian dari Uni Misi Brasil Barat Laut.
- Triwulan ini, bagian dari Persembahan Sabat Ketiga belas kita akan membantu membangun sebuah gereja yang sangat dibutuhkan di kampus IAAI.


tri, yang lebih dikenal sebagai IAAI, dan terletak di wilayah Amazonas di barat laut Brasil.

Dalam beberapa tahun terakhir, IAAI telah mengalami transformasi dan telah menjadi terkenal di masyarakat karena kepedulian, mahasiswa Kristen dan akademisnya yang sangat baik. Oleh karena para pelajar bersedia untuk mematuhi nilai-nilai Advent yang kuat di sekolah, termasuk spiritual, gaya hidup, sosial, dan standar akademik yang diterima. Akibatnya, pendaftaran di akademi itu terus meroket, berkembang dari 100 sampai 400 siswa hanya dalam waktu tiga tahun.

Setelah mendengar tentang akademi, Michael merindukan untuk belajar di sana. "Saya tidak bisa menjanjikan Anda bahwa itu akan berhasil," kata kepala asrama, "Dan saya tidak bisa membayar Anda, tetapi Aliah mengasihi Anda, dan Dia akan menemukan jalan."
Michael belajar tentang penginjilan literatur dan pergi ke Manaus, kota terbesar di wilayah Amazonas, menjual buku dan mendapatkan uang. Dia bekerja keras dan menyimpan uang sebanyak yang dia bisa. Suatu hari, rupanya, setelah minum air yang terkontaminasi, Michael mengalami sakit berat dan dibawa ke rumah sakit. Setelah membayar semua biaya, ia tinggal memiliki 1.000 real, mata uang Brasil. Biaya belajar di IAAI untuk setiap bulan 1.500 real. Michael kecewa, tapi tidak luntur harapan, la berdoa "Saya tidak tahu apa yang terjadi, tapi Engkau [Tuhan] tidak membawa saya ke sini untuk sia-sia."

Sekarang Saya Memiliki Kedamaian

Michael memutuskan untuk berbicara dengan kepala sekolah, Saulo Albino, kemudian mengatakan kepada Michael bahwa ada beberapa orang yang bersedia untuk membantunya secara finansial sehingga ia bisa belajar di IAAI. Selain bersekolah, Michael bekerja dua jam setiap hari untuk membantu membiayai tagihan sekolahnya, dan selama musim panas bekerja sebagai penginjil literatur.

"Sekarang' saya memiliki mimpi saya sepenuhnya, dan saya belajar di sekolah Advent," kata Michael. "Hari ini saya bisa mengatakan bahwa saya memiliki kedamaian."

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan