HARGA PEMURIDAN

“Pada suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka: ‘Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?”’ (Lukas 14:25-28).

Yesus tidak kekurangan murid. Memperoleh pengikut rupanya salah satu hal paling mudah untuk Dia lakukan. Dia dapat menyembuhkan, secara ajaib memberi makan mereka jika memerlukan, dan gudang kisah-kisah-Nya hebat. Bagaimanapun, Yesus Penghibur yang asyik.

Banyak dari mereka yang mengikuti Dia sedikit pun tidak mengerti arti semua itu. Akibatnya, Yesus berhenti, berbalik kepada orang banyak, dan memberikan kepada mereka kenyataan-kenyataan tegas tentang pemuridan yang benar. Itu berarti “membenci” keluarga Anda, bahkan nyawa Anda, kehidupan Anda sendiri.

Di sini Yesus berbicara dengan gaya “berlebihan” untuk memperoleh perhatian mereka. Maksud yang Dia coba sampaikan adalah tidak ada sesuatu pun di dunia ini dapat didahulukan ketimbang Allah di dalam kehidupan kita-tiada kasih dalam hidup ini (bahkan kasih terhadap diri kita sendiri) dapat dibandingkan dengan kasih kita kepada-Nya. Menjadi pengikut Yesus berarti bersedia meninggalkan segala sesuatu demi Dia, bahkan hidup itu sendiri.

Tidak diragukan lagi, Yesus menangkap perhatian mereka dengan pernyataan-pernyataan yang tanpa tedeng aling-aling itu tentang membenci keluarga dan hidup mereka. Dan sekarang, setelah Dia memeroleh perhatian mereka, Dia menegaskan kenyataan bahwa mengikuti Dia bukanlah suatu pilihan sepintas lalu.

Dengan demikian, maka selanjutnya Yesus mengajarkan harga pemuridan, yang diakhiri dalam Luks 14:33 dengan ucapan: “Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.”

Menghitung harga itu krusial bagi calon-calon murid. Itu penting bagi kita. Dan berapakah harganya? Bukan semata-mata persepuluhan (10 persen dari pendapatan saya) dan persembahan. Maksudnya adalah membiarkan Dia menjadi Tuhan atas semua uang kita. Itu juga bukan berarti sepertujuh dari waktu saya dalam seminggu yaitu hari Sabat saat saya beribadah pada-Nya. Tidak! Itu artinya membiarkan Dia menjadi Tuhan bagi seluruh waktu kita.

Jadi berapakah harga mengikuti Yesus? Tidak kurang dari jumlah dedikasi, pengabdian seluruh keberadaan kita dan segala yang kita miliki bagi kerajaan dan kemuliaan-Nya.

Tolonglah saya hari ini, Tuhan yang baik, bukan saja untuk menghitung harga, tetapi bersedia untuk membayarnya.
 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan