SATU CERITA, DUA VERSI

“Sungguhpun demikian Petrus bangun, lalu cepat-cepat pergi ke kubur itu. Ketika ia menjenguk ke dalam, ia melihat hanya kain kapan saja. Lalu ia pergi, dan ia bertanya dalam hatinya apa yang kiranya telah terjadi (Lukas 24:12).

Yang paling menarik mengenai ayat hari ini adalah ayat tersebut tidak muncul di banyak terjemahan modern Alkitab. Dengan demikian, kalau kita membaca terjemahan bahasa Inggris seperti Revised Standard Version, Revised English Bible, dan yang lainnya, maka teks itu langsung berpindah dari ayat 11 ke ayat 13, dengan ayat 12 dalam catatan kaki menyatakan tidak semua naskah Yunani mengandung ayat tersebut. Sebaliknya, versi-versi baru New King James, New American Standard Bible, dan New International Version memuat perikop tersebut.

Inilah suatu masalah yang patut kita pahami. Naskah-naskah Yunani yang berbeda juga terkadang berbeda isinya, tetapi kabar baiknya adalah hampir semua variasi teks itu ditemukan di bagian-bagian lain Alkitab dan dengan demikian sangat sedikit yang hilang dalam penampilannya. Di luar itu, tidak ada ajaran utama Alkitab yang dikurangi.

Yang menarik mengenai Lukas 24:12 adalah bahwa Injil Yohanes mengantar kisah yang sama. Tetapi Yohanes memberitahu kita bahwa dia berdua dengan Petrus, walau mereka ragu, lari ke makam itu untuk melihat apakah laporan para wanita itu benar atau tidak.

Dalam laporan Yohanes, “Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur. Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam” (Yoh. 20:4, 5). Anda melihat di sini bahwa dua dari murid-murid "terbesar” masih mempunyai sedikit roh bersaing. Tetapi roh yang sudah diubah. Yohanes meneruskan memuji Petrus dengan sebenarnya. “Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu.... Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya. Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati. Lalu pulanglah kedua murid itu ke rumah” (ayat 6-10).

Kita mencatat beberapa hal menarik dari kejadian-kejadian di kisah ini menurut Yohanes dan Markus (Petrus). Salah satu hal adalah mereka masing-masing mengemukakannya dari sudut pandangnya sendiri. Yang lain adalah kenyataan luar biasa bahwa keempat Injil itu memenuhi kekosongan satu sama lain, dengan masing-masing memberikan hal-hal rinci yang tidak ditulis yang lain.

Ilham tidak pernah merusak kepribadian mereka penulis kitab-kitab dalam Alkitab. Sebaliknya, beberapa pribadi yang bekerja oleh bimbingan Roh Kudus memberi pengertian mendalam yang berbeda mengenai bagaimana Allah berhubungan dengan dan menggunakan berbagai macam orang.

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan