PENTINGNYA KUNCI
“Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah. Injil itu telah dijanjikan-Nya sebelumnya dengan perantaraan nabi-nabi-Nya dalam kitab-kitab suci, tentang Anak-Nya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud, dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita. Dengan perantaraan-Nya kami menerima kasih karunia danjabatan rasul untuk menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat kepada nama-Nya” (Roma 1:1-5).
Kata-kata yang akan kita pusatkan adalah “menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita.”
Jika Yesus telah datang ke bumi dan hanya sekadar menjalani kehidupan yang baik (bahkan sempurna) dan matinya dengan kekerasan, Dia akan merupakan hanya seorang pahlawan yang agung dan berani. Tetapi masih saja mati seperti yang lain.
Berita baiknya, Paulus mengingatkan kita, adalah bukan sekadar orang yang baik yang secara tidak adil menemui ajalnya. Sebaliknya, kebangkitan-Nya memperlihatkan Dia sebagai Putra Allah yang penuh kuasa. Berita baiknya adalah Yesus hidup untuk melanjutkan pekerjaan-Nya bagi mereka yang telah menerima-Nya. Oleh karena itu maka kebangkitan-Nya kembali juga berdiri di pusat pekabaran Injil Paulus. Anders Nygren jelaskan, “Sebelumnya, Yesus adalah putra Allah dalam kelemahan dan kerendahan. Melalui kebangkitan kembali Dia menjadi Anak Allah dalam kuasa.”
Kebangkitan kembali Kristus, seperti sudah saya jelaskan sebelumnya, adalah penghubung sejarah. Tanpa itu, Kekristenan tidak akan pernah ada. Kekristenan akan berakhir di sebuah kuburan Palestina, dengan beberapa murid yang ketakutan mencoba tetap menghidupkan kenangan akan Yesus dari Nazaret sampai mereka akhirnya mati atau menyerah karena tawar hati. William Barclay secara tepat sekali menegaskan bahwa “satu hal sudah pasti-jika Yesus tidak bangkit dari antara orang mati maka kita tidak akan pernah mendengar tentang Dia.”
Tetapi Yesus bangkit. Dan kenyataan yang satu itu telah mengubah dan memberi semangat kepada para pengikut-Nya. Apakah yang Dia capai adalah kemenangan atas maut. Dan lama kelamaan itu menandakan akhir maut itu sendiri. Kebangkitan adalah kemenangan besar Allah Bapa dan Yesus atas Setan dan kekuatan-kekuatan kuasa maut. Hal itu memperlihatkan bahwa Allah sungguh memegang kendali.
Tanpa kebangkitan kembali, Kekristenan tidak punya apa-apa untuk ditawarkan kepada dunia kecuali beberapa gagasan menarik dan baik. Tetapi oleh kebangkitan maka datang kuasa kepada para murid dan pengharapan kepada sebuah dunia yang sesat dan menderita.
Puji Tuhan bahwa Yesus sudah bangkit!