DIA SANGGUP!
Dan dalam jumlah yang besar mereka telah menjadi imam, karena mereka dicegah oleh maut untuk tetap menjabat imam. Tetapi, karena Ia tetap selama-lamanya, imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain. Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka” (Ibrani 7:23-25).
“Dia sanggup”! Kemungkinan kata-kata yang dirasakan paling kuat dalam sejarah manusia.
Yesus sanggup “menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah” (Ibr. 7:25), karena dia bukan saja mempersembahkan korban yang jauh lebih baik, tetapi juga mempunyai keimamatan yang jauh lebih baik, yang akan berlanjut sampai dosa tidak ada lagi dan pendamaian sudah selesai.
“Dia sanggup.” Mereka yang percaya kepada Yesus tidak perlu takut Tangan-Nya tidak dipendekkan sehingga tidak dapat lagi menyelamatkan (Yes. 50:2). Tidak seperti imam Lewi yang mati, Yesus yang dibangkitkan kembali selalu ada bagi umat-Nya.
Di luar itu, “Dia sanggup” menyelamatkan sepenuhnya dan seutuhnya (“dengan sempurna”). Dia dapat melakukan apa yang para imam Lewi tidak dapat lakukan. Karena itulah maka kita umat Kristen mempunyai “pengharapan yang lebih baik.”
Sampai di sini kita harus bertanya, apa artinya diselamatkan “dengan sempurna” atau “seutuhnya” (Ibr. 7:25). Ibrani 7:27 meneruskan dengan berbicara mengenai dosa manusia dan ketidakefektifan persembahan-persembahan korban imam Lewi bertentangan dengan keefektifan korban sekali untuk selamanya yaitu Yesus yang memecahkan masalah dosa sekali untuk selamanya. Dengan demikian, penyelamatan “dengan sempurna” oleh Kristus secara tidak langsung menerangkan bahwa Yesus menyelamatkan kita dari semua untuk mana kita membutuhkan penebusan—bahwa keselamatan-Nya adalah pembebasan yang sempurna dari masalah dosa.
W. H. Griffith Thomas, yang memadukan pemikiran itu dengan pemikiran sementara, menuliskan bahwa “memandang kembali ke masa lalu, kita sudah diselamatkan dari tuduhan dan kebersalahan dosa; memandang sekitar kita di masa sekarang, kita sedang diselamatkan dari kuasa, cinta, dan pencemaran dosa; memandang ke depan, kita akan diselamatkan, dari kehadiran dosa dalam keadaan yang dipermuliakan di atas.”
Pendek kata, Yesus sanggup “menyelamatkan dengan sempurna” bukan saja karena Dia hidup, tetapi juga karena Dia menjadi Pengantara bagi mereka yang datang kepada-Nya. Dia kembali ke surga sebagai Penakluk yang menang yang telah mati dan bangkit kembali dan duduk di takhta Allah sebagai yang setara.
Untuk semua alasan-alasan itu dan lebih lagi, “Dia sanggup”!