PERSIAPAN UNTUK BERTINDAK
“Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga. Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah” (Lukas 24:50-53).
Inilah laporan lain dari Lukas tentang peristiwa kenaikan. Yesus sudah bersama para pengikut-Nya selama 40 hari sejak penyaliban, memberikan kepada mereka "banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup.... menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah” (Kis. 1:3).
Dan sekarang Dia pergi sementara para murid berdiri penuh khidmat ketika Dia terangkat ke surga. Tetapi para malaikat menenangkan mereka dengan mengatakan bahwa Dia akan kembali untuk mereka dalam cara yang sama sebagaimana mereka melihat-Nya pergi (ayat 11).
Kenaikan Yesus membagi kehidupan mereka ke dalam dua bagian. Yang satu menandakan akhir masa belajar mereka, di mana mereka tiap hari diajarkan oleh Yesus yang telah menjelma menjadi manusia. Dan hal itu juga menandakan satu awal, di mana mereka akan ditinggalkan untuk membimbing dan menggembalakan gereja Tuhan mereka yang sudah bangkit.
Lukas 24:53 memberitahu kita bahwa setelah menyaksikan kenaikan Yesus, mereka “pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah.” Kemungkinan itulah sebuah pernyataan yang terlalu merendah. Terkaan saya bahwa para rasul dan para sahabat mereka, setengah berlari kembali ke Yerusalem, saling berseru satu sama lain sementara mereka menceritakan peristiwa-peristiwa beberapa minggu lalu. Banyak hal yang membuat mereka bersukacita. Tidak diragukan lagi, mereka tahu bahwa mereka memiliki Seorang Sahabat di surga. Dan mereka tidak dapat menutup mulut mereka.
Tetapi mereka juga punya hal-hal lain yang harus mereka urus. Kenaikan terjadi 40 hari setelah Paskah. Dan Pentakosta akan terjadi pada hari ke-50. Selama itu Yesus telah memerintahkan mereka untuk tidak pergi dari Yerusalem, tetapi agar menunggu kuasa Roh Kudus yang sudah dijanjikan.
Kitab Kisah mencatat bahwa mereka kembali ke Yerusalem dan “naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang.” Dan Lukas memberitahu kita, setelah mencatat nama-nama para murid, maka “mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus” (Kis. 1:12-14).
Kekristenan lebih sekadar bersukacita di depan umum dalam Bait Allah. Kekristenan juga berdoa kepada Allah dalam tempat rahasia ruang atas milik kita sendiri, sementara kita mencari Dia untuk memperoleh kuasa agar lebih efektif bersaksi kepada umat percaya lain dan kepada dunia sekitar kita.
Kebenaran hal ini adalah bahwa kita membutuhkan waktu tenang bersama Allah sebelum dedikasi kita untuk-Nya agar ada ketulusan dan kuasa.