HATI YANG HANGAT MEREKA YANG DITEBUS
“Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka. Kata mereka seorang kepada yang lain: ‘Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?’ Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka. Kata mereka itu: ‘Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon.’Lalu kedua orang itupun menceriterakan apa yang terjadi di tengahjalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti” (Lukas 24:31-35).
Mata mereka sudah terbuka! Mendadak segala sesuatu masuk akal dan dimengerti! Sekarang mereka mengetahui mengapa hati mereka merasakan sesuatu yang menyala-nyala sementara mereka melakukan perjalanan dua jam ketika “Orang asing” itu menerangkan hal-hal kepada mereka.
Di saat mereka memulai perjalanan kaki sejauh tujuh mil ke Emaus keadaan sudah larut, dan pada waktu mereka tiba hari itu sudah “menjelang malam” (ayat 29). Dan kemudian ada hidangan yang menghabiskan lebih banyak waktu lagi.
Tetapi mereka melupakan itu semua ketika mata mereka dibuka dan mereka mengerti kisah Injil dan arti dari kematian Krtistus dan kebangkitan kembali-Nya. Sekarang semua yang dapat mereka lakukan, walau hari sudah larut malam, adalah kembali ke Yerusalem dan berbagi kabar baik mengenai Yesus.
Tetapi perjalanan pulang sama sekali berbeda, berjalan lambat penuh kesedihan pada perjalanan sebelumnya. Sekarang kaki mereka seakan terbang bilamana mereka bergegas kembali ke ruang atas itu di mana para murid bersembunyi, berduka, dan mencurahkan perasaan mereka. Setelah menemukan Yesus, mereka hampir tak sabar menunggu lagi untuk membagikan kepada orang lain apa yang mereka temukan. Saya bayangkan mereka dengan mudah menempuh perjalanan tujuh mil itu dalam satu jam atau bahkan kurang dari itu. Dan mereka bahkan tidak lelah. Semua itu telah hilang, juga ketidakpercayaan mereka. Mata mereka telah terbuka. Kini setelah mereka menemukan kebenaran, keinginan mereka satu-satunya adalah membawakan kebenaran itu kepada orang lain.
Itulah yang akan terjadi kepada setiap orang yang dengan sungguh hati menemukan Yesus. Itulah sesuatu yang menyemangati, menyaksikan, dan berbagi dalam komunitas yang telah berdiri di pusat Kekristenan selama 2.000 tahun. Kekristenan bukanlah suatu pengalaman hidup sendiri, tapi kehidupan bermasyarakat. Adalah bersukacita dengan orang lain yang juga sudah dilepaskan. Dan membawa pekabaran dari seorang Juruselamat yang telah dibangkitkan kepada mereka yang masih buta dan membutuhkan pengharapan.
Kita tutup dengan catatan tentang Petrus. Yesus sudah berusaha menghibur orang yang sudah jauh dan menyimpang dari jalan lurus. Kitab Suci menyebut bagaimana Yesus juga membuka mata para murid-Nya yang sudah jatuh.
Inilah kasih! Inilah kasih karunia! Inilah yang dinamakan iman Kristen-Yesus datang untuk mencari dan menyelamatkan yang terhilang (Luk. 19:10). Inilah penebusan sejati.