RENCANA MISI YESUS (bagian 2)
“Tetapi kepadamu akan diberikan kuasa apabila Roh Kudus sudah datang kepadamu. Kamu akan menjadi saksi-saksi bagiku, bukan saja di Yerusalem. Bukan saja di seluruh Yudea, bukan saja di Samaria, tetapi sampai di ujung-ujung bumi” (Kisah 1:8, versi Phillips).
Apabila kita berpikir tentang misi sedunia, kita terlalu sering beranggapan pergi ke tempat jauh di suatu negeri asing di mana “orang-orang kafir” belum pernah mendengar tentang Yesus. Kristus sendiri, justru mengemukakan program yang sebaliknya. Perintah-Nya adalah agar kita memulai dengan “orang-orang kafir” di kota asal kita sendiri.
Bagi para murid mula-mula itu berarti Yerusalem. Yesus sudah menyebarkan bibit-bibit Injil di dalam metropolitan Yahudi itu selama bertahun-tahun. Di sanalah Dia “telah dipersalahkan dan disalibkan. Di Yerusalem banyak orang percaya bahwa Yesus orang Nazaret adalah Mesias, dan banyak yang diperdaya oleh imam-imam dan penghulu-penghulu. Kepada orang-orang inilah Injil itu harus diberitakan” (Alfa dan Omega, jld. 7, hlm. 27).
Apakah yang kita temukan dalam kitab Kisah adalah pelaksanaan program atau jadwal misi yang dibentangkan di dalam Kisah 1:8. Menaati nasihat Yesus, para pengikut-Nya pertama-tama mengajarkan kabar baik di Yerusalem. Dan dengan cepat sekali berbuahnya disebabkan oleh banyak hati yang menunggu sudah mengetahui tentang Yesus tetapi masih belum memutuskan untuk mengabdikan kehidupan mereka bagi-Nya. Hasil panen sudah masak dan kurang lebih 3.000 orang umat percaya Yahudi dibaptis pada hari Pentakosta (Kis. 2:41), dengan lebih banyak lagi bergabung bersama gereja setiap hari (ayat 47). Bahkan, “sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya” (Kis. 6:7).
Sementara langkah pertama sesudah Pentakosta di dalam misi Kristen berlangsung di Yerusalem (Kis. 2-6), maka kesahidan Stefanus (Kis. 7) menyebabkan umat percaya “tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria” (Kis. 8:1). Dan oleh peristiwa itu, maka kegiatan misi Kristen meluas, seperti gelombang-gelombang air yang disebabkan oleh jatuhnya batu. Kisah 8 menyoroti pelayanan Filipus di Samaria. Kemudian Kisah 10 menonjolkan Petrus yang enggan membawa pekabaran Kristus kepada orang bukan Yahudi. Dan dengan bertobatnya Kornelius, orang bukan Yahudi itu, maka jalan terbuka bagi Injil untuk pergi ke bagian lain dunia, sebuah proses yang Kisah bentangkan dalam pekerjaan rasul Paulus dari Kisah 13 sampai 28.
Pekerjaan Paulus, tentu hanyalah sebagian saja dari misi para rasul untuk membawa kabar baik ke ujung bumi. Sebagaimana sudah kita catat sebelumnya, Tomas membawanya ke Persia dan kemungkinan India. Yang lain memberi pekabaran tentang Kristus ke Afrika dan tempat-tempat lain. Lingkaran jangkauan Kristen semakin luas saja dan akan berlanjut sampai “seluruh dunia” mendengar pekabaran mengenai Kristus yang sudah dibangkitkan. “Sesudah itu barulah tiba kesudahannya” (Mat. 24:14).