MENGGENAPI HUKUM

"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya" (Matius 5:17).

Pada ayat ini Yesus tiba di bagian ketiga khotbah agung-Nya di mana Dia membentangkan prinsip-prinsip kerajaan-Nya pada awal pelayanan-Nya di bumi. Bagian pertama menguraikan karakter seorang Kristen di dalam Urapan Bahagia (Mat. 5:3-12), dan yang kedua membahas pengaruh seorang Kristen (ayat 13-16). Ayat 17-48 menyoroti kebenaran seorang Kristen (ayat 20) dan bagaimana hal tersebut harus superior dibandingkan yang diajarkan oleh para pemimpin agama dan ahli Taurat di zaman Yesus.

Pembukaan pembahasan-Nya tampil dalam ayat 17-20, di mana ayat 17 mengindikasikan bahwa Yesus datang bukan untuk meniadakan hukum Taurat dan kitab para nabi tetapi untuk menggenapinya. Hal pertama yang harus kita catat mengenai ayat ini adalah bahwa hukum Taurat dan kitab para nabi adalah Alkitab di zaman Yesus, yang kita sebut Perjanjian Lama.

Ajaran-Nya bahwa Dia tidak berencana untuk meniadakan hukum Taurat tetapi untuk menggenapinya, telah membingungkan banyak orang. Walau kata-kata-Nya begitu jelas dan sederhana, mereka masih saja membaca bahwa kata-kata-Nya itu berarti Dia mau menghapus hukum Allah.

Tetapi “menggenapi" tidak berarti menghapus-sebaliknya adalah memenuhi, untuk mengisinya, menyelesaikannya. Kita dapat menginterpretasikan kata "meniadakan" paling tidak dalam tiga cara: (1) Yesus menaati persyaratan hukum Taurat Perjanjian Lama melalui kehidupan-Nya yang taat, (2) Dia memenuhi unsur-unsur prediktif Perjanjian Lama, dan (3) Dia mengeluarkan arti sepenuhnya dari Kitab Suci Yahudi melalui ajaran-ajaran-Nya. Dengan pasti Yesus menggenapi Perjanjian Lama dalam keseluruhan tiga cara itu, tetapi dalam konteks ayat 21-48 kita menemukan Yesus menguraikan arti hukum Taurat.

Dengan demikian, mulai ayat 21, Yesus memfokuskan pada beberapa ajaran Yahudi, mulai dengan perintah keenam dan ketujuh pada Dekalog yaitu Sepuluh Hukum. Dia mendahului masing-masing keenam ajaran-Nya dengan "Kamu telah mendengar yang difirmankan” dan kemudian seterusnya menerangkan dalam dan luarnya hukum atau praktik dan artinya yang lebih mendalam.

Begitulah Yesus memenuhi hukum. Dia menganugerahkan arti hukum. Sebagaimana diutarakan Ellen White, "Misi-Nya adalah 'membesarkan hukum Taurat, dan memuliakannya." Yesaya 42:21. Dia memperlihatkan sifat rohani hukum Taurat, untuk mempersembahkan prinsip-prinsipnya yang menjangkau jauh dan untuk menjelaskan kewajibannya yang kekal" (Thoughts From the Mount of Blessing, hlm. 49). Di dalam prosesnya. Dia membantu kita untuk mengerti dan memahami roh hukum- roh kasih, yang menjadikan kita pemelihara hukum dan umat Kristen yang taat.

Tuhan, bantulah saya hari ini untuk mendengarkan apa yang Guru akan katakan.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan