KUASA MENGATASI JARAK

"Ketika Yesus masuk ke Kapenaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya: ‘Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita.’ Yesus berkata kepadanya: ‘Aku akan datang menyembuhkannya.’ Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: Tuan,... katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit... aku berkata kepada... kambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya"' (Matius 8:5-9).

Mukjizat kedua adalah penyembuhan hamba seorang bukan Yahudi (Mat. 8:5-13). Bagi pemikiran Yahudi, hanya seorang kusta lebih najis daripada seorang bukan Yahudi. Bila penderita kusta sama sekali tak dapat masuk ke Yerusalem, terlebih orang-orang bukan Yahudi tidak dapat menunaikan ibadah atau pemujaan di dalam sinagog Yahudi, karena mereka tidak diperkenankan menginjakkan kaki ke dalam komplek sinagog, kecuali bagian paling luar yaitu pelataran yang disebut “pelataran kaum bukan Yahudi.”

Perwira itu, yang menyadari ketidaklayakannya di mata orang Yahudi, menunjukkan iman luar biasa. Membandingkan Yesus dengan dirinya sebagai seorang perwira militer, dia berkata bahwa Yesus tidak perlu datang ke rumahnya untuk melakukan mukjizat itu. Yang perlu Dia lakukan adalah membuat suatu perintah, dan penyembuhan itu akan terjadi.

Perwira itu orang pertama di dalam Injil Matius untuk mengerti betapa luasnya kuasa Yesus-bahwa Dia tidak perlu hadir untuk melaksanakan firman-Nya. Dengan demikian, kuasa-Nya bukan saja mengatasi penyakit, tetapi juga mengatasi jarak.

Yesus bukan saja memuji sang perwira karena imannya, tetapi Dia juga menggunakan kesempatan itu untuk menyuguhkan suatu gambaran yang dekat dengan hati umat Yahudi. Umat Yahudi mengharapkan bahwa pada kedatangan Mesias akan ada suatu pesta besar, di mana seluruh umat Yahudi akan duduk di pesta itu. Orang-orang bukan Yahudi tidak akan hadir.

Tetapi Yesus menyelipkan sesuatu yang baru pada kisah itu. Menurut Yesus, banyak orang bukan Yahudi (“dari Timur dan Barat,” ayat n) akan berada di pesta itu, tetapi banyak umat Yahudi (“anak-anak kerajaan”) “akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap” (ayat 11,12).

Dengan demikian dengan satu gebrakan, Yesus membeberkan dua tema yang akan bergulir di sepanjang pelayanan-Nya: Keselamatan Orang-Orang bukan Yahudi dan situasi yang berbahaya dari umat Yahudi jika mereka menolak Mesias.

Mukjizat kedua ini penuh arti bagi kita sekarang. Kita dapat temukan gambaran lebih baik mengenai kuasa Yesus, sehubungan dengan para malaikat yang Dia utus untuk mengurus keperluan-keperluan mereka yang beriman kepada-Nya. Dia masih menjangkau melintasi jarak waktu dan ruang untuk berada dengan umat-Nya dan memberkati mereka. Untuk itu, kita dapat memuji Allah setiap hari.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan