Isaac Diaz adalah pegawai dengan pangkat yang tinggi di angkatan kepolisian Paraguay ketika saudara iparnya mulai berbicara kepadanya tentang Allah dan Alkitab."Saya mempunyai banyak pertanyaan, tetapi saya takut akan mengetahui lebih jauh tentang topik itu."lsaac berkata sambil mengingat saat itu.
Isaac Ruiz Diaz lahir di keluarga Katolik. Ibunya sangat baik, tetapi ayahnya pemabuk berat. Isaac bertumbuh nyaris tanpa alas kaki, dan ketika ia berusia 13 tahun ia harus berjalan 7 kilometer (4,3 mil) ke sekolah setiap hari-tanpa sepatu.
Ketika ia berusia 15 tahun, Isaac bergabung di akademi kepolisian, menyelesaikan pendidikan selama 4 tahun. Lebih dari 20 tahun, ia telah mengabdi dengan setia di angkatan kepolisian Paraguay, sehingga membuatnya berada di pangkat yang tinggi.
Isaac senang bercakap-cakap tentang hal rohani bersama saudara iparnya, namun ia takut untuk menjadi Kristen karena ia tahu ia harus mengubah hidupnya, la melihat kehidupan Kristen sebagai suatu dunia yang asing dan aneh.
Sebuah Undangan
Suatu hari, Isaac menerima sebuah undangan untuk menghadiri KKR. la mengundang seorang temannya yang lain dan keduanya menghadiri pertemuan tersebut. Di akhir dari KKR itu, temannya dibaptiskan, tetapi Isaac tidak."Saya gengsi, karena saya memegang posisi yang tinggi di angkatan kepolisian. Saya tidak mau meninggalkan pekerjaan saya," Isaac menjelaskan.
Setahun kemudian, banyak KKR diadakan di daerah itu dan temannya itu mengundang Isaac. Keduanya menghadiri pertemuan-pertemuan ibadah itu bersama-sama lagi, dan kali ini Isaac memutuskan untuk dibaptiskan. Ketika ia keluar dari air, ia merasa sangat bahagia, tetapi ia khawatir, la tidak memiliki pekerjaan yang lain-apa yang harus ia lakukan jika ia meninggalkan kepolisian? Tetapi bagaimanakah ia tetap berada di kepolisian jika ia tidak bekerja pada hari Sabat?
Tantangan Hari Sabat
Minggu selanjutnya Isaac dipindahkan ke departemen yang lain, dan diamanatkan untuk mulai bekerja pada hari Sabtu pagi. Isaac mulai berdoa. 30 menit berselang, teleponnya berbunyi dan ia diberi tahu untuk kembali ke departemennya yang sebelumnya, karena ia telah ditugaskan untuk melatih siswa-siswa kepolisian-yang tidak perlu bekerja pada hari Sabtu!
Dengan senang karena masalahnya terselesaikan, Isaac bekerja dengan tenang selama 2 bulan-sampai pada suatu saat ia menerima surat panggilan dari komandannya yang ingin bertemu dengannya pada hari berikutnya-hari Sabat.
Komandan polisi itu terkenal sebagai seorang pemarah, dan Isaac sangat khawatir, Ia menghabiskan sepanjang malam dalam doa, berseru kepada Tuhan dan Tuhan menjawabnya. Pada pagi hari Sabat itu, terjadi hujan yang sangat deras disertai kilat dan pertemuan itu dibatalkan. Pada hari Jumat berikutnya, komandan itu memberitahu Isaac lagi untuk datang pada besok harinya-hari Sabat. Sekali lagi Isaac berdoa. Hujan deras itu datang lagi dan pertemuan itu pun dibatalkan lagi!
Ketika Allah campur tangan secara langsung dalam masalahnya ini,
Fakta Terkini- Penjelajah Spanyol, Juan de Salazar menemukan Asuncion (sekarang menjadi ibukota) pada Hari Kenaikan Bunda Maria, tanggal 15 Agustus 1537.
- Paraguay yang berukuran sama dengan California dikelilingi oleh Brasil, Bolivia, dan Argentina dan berada di tengah-tengah daratan- negara-negara tersebut.
- 90 persen penduduk Paraguay beragama Katolik Roma, 6 persen Protestan, 1 persen Kristen lainnya, dan 3 persen beragama "lain" atau bahkan tidak beragama.
Isaac tahu bahwa ia harus melakukan sesuatu. "Tuhan," ia berdoa, "Saya tahu bahwa saya tidak bisa meminta hujan pada setiap hari Sabat, jadi saya akan melakukan bagian saya." Setelah ia berdoa berulang-ulang,
Isaac pergi kepada komandannya dan menjelaskan kepadanya bahwa ia harus libur pada setiap hari Sabtu, la menjelaskan alasannya dan Isaac terkejut dan merasa lega, oleh karena komandan menyetujuinya! "Tidak masalah,"ia berkata,"kamu dapat libur pada setiap hari Sabtu. Saya tidak ingin mempunyai masalah dengan Tuhan!"
Lebih Banyak Tantangan
Keadaan berlangsung baik selama beberapa bulan, kemudian lebih banyak masalah muncul. Angkatan kepolisian Paraguay merayakan "Hari Polisi Nasional" setiap tahunnya pada tanggal 30 Agustus. Itu merupakan hari perayaan dan penghargaan. Seluruh polisi diharapkan untuk hadir. Ketika Isaac menyadari bahwa tanggal 30 Agustus jatuh pada hari Sabat, ia sudah berpikir untuk tidak hadir, dan memilih untuk pergi ke gereja. Pada hari Senin, kepala kepolisian menunggunya. "Kamu diturunkan jabatan, dan dihukum selama 3 hari di penjara,"ia berkata kepada Isaac. "Setelah itu kamu dipindahkan ke bagian yang paling buruk di kepolisian!"
Selama di penjara”Isaac memohon kepada Tuhan untuk membantunya. Ketika ia dibebaskan, ia kembali kepada atasannya tetapi atasannya itu menolak untuk bertemu dengannya. Seminggu kemudian, pengawasnya memanggilnya-lsaac dapat kembali kepada jabatan sebelumnya.
Tiga tahun kemudian, Isaac dipindahkan ke kantor pusat kepolisian di Asuncion. Walaupun ia sudah dikenal sebagai "polisi yang menolak bekerja pada hari Sabtu," komandan baru isaac memiliki misi untuk memaksanya bekerja pada hari Sabat, la mengetahui bahwa Allah telah selalu membantunya, kali ini ia harus keluar secara permanen dari kepolisian.
Suatu kali, komandannya menyuruh Isaac melapor pada hari Sabtu jam 7 pagi, la melakukannya, namun hanya untuk menyampaikan sebuah pesan. "Saya meminta untuk dipindahkan atau saya mundur dari jabatan saya oleh karena saya tidak bekerja pada hari Sabtu," Isaac dengan berani mengatakan kepada komandannya. Komandannya terkejut, kemudian Isaac berjalan keluar, mengganti seragam polisinya dengan sebuah setelan, dan pergi ke gereja.
Pekerjaan Baru
Pada saat ia tiba di gereja, Isaac menjelaskan kepada pendeta apa yang terjadi. "Mungkin ini sifatnya rahasia," pendeta itu berkata, "saya sedang mencari pendeta muda, tapi saya belum bisa mendapatkan satu yang cocok. Saya pikir kamulah yang paling cocok!"
Isaac keluar dari angkatan kepolisian. la menghadiri latihan kependetaan di Argentina, dan ketika ia kembali ke Paraguay ia melayani sebagai pendeta dan pendiri gereja yang sangat efektif.
Bagi saudara-saudara yang sedang menghadapi tantangan hari Sabat dalam pekerjaan saat ini, Isaac memiliki sebuah nasihat:
"Pertama-tama, Anda harus benar-benar merasa aman terhadap siapa yang Anda percayai. Ketika saya memercayai Allah, saya merasa aman Yang kedua, si jahat tidak memberikan kita masalah yang kecil-ia memberikan kita banyak masalah-masalah besar. Tetapi Allah kita lebih besar dari masalah-masalah terbesar kita Kita harus terus maju dan percaya kepada Allah, la melihat akhir dari sebuah permulaan, dan dengan Tuhan segala sesuatu akan baik-baik saja.
0 komentar :
Post a Comment