Ketika Allah memanggil Isaac Ruiz untuk bekerja bagi-Nya sebagai pendeta Injil, Isaac telah bekerja untuk kepolisian Paraguay selama lebih dari 20 tahun. Tetapi Allah memiliki rencana yang lebih besar baginya. Selama 24 tahun berikutnya, Pendeta Diaz memenangkan orang-orang yang tidak terhitung jumlahnya kepada Kristus dan menumbuhkan 29 gereja yang tersebar di 6 kota di Paraguay.
Satu dari metode yang paling efektif dalam memenangkan jiwa yang digunakan oleh Pendeta Diaz ialah evangelisasi jangkauan keluar yang dilakukan pada saat dunia Kristen menyebutnya sebagai "Pekan Suci"-pekan di antara Minggu Palem dan Minggu Paskah. Selama waktu yang penuh dengan perenungan rohani seluruh wilayah Paraguay ini, Pendeta Diaz mengadakan program khusus evangelisasi dan pelajaran Alkitab kelompok mempelajari kehidupan dan pengorbanan Yesus.
Mesin yang Tidak Mau Mati
Suatu petang, setelah mengemudi selama 20 kilometer (12.4 mil) menuruni jalan yang bergelombang dan berbatu-batu, Pendeta Diaz dan seorang anggota gereja tiba di sebuah rumah di mana mereka akan mengadakan kelompok belajar Alkitab. Tetapi ada satu masalah yang terjadi dengan mobil jeepnya-mesin mobil tidak mau mati! Setelah mencoba beberapa kali, ia meninggalkan mobil itu dengan mesin yang tetap menyala sementara ia dan seorang anggotanya yang ikut bersamanya itu masuk ke dalam rumah untuk memberikan pelajaran Alkitab. Setelah beberapa waktu, mereka mendengar mesin mobilnya mati-itu kehabisan bahan bakar.
Oleh karena sudah larut, dua pria ini harus melewatkan sepanjang malam di rumah yang sederhana itu, yang bahkan tidak memiliki pintu. Rumah itu hanyalah sebuah ruangan dengan dua tempat tidur. Kedua orangtua dan anak-anak yang tinggal di rumah itu, tidur di satu tempat tidur, dan pendeta bersama satu anggota jemaat itu tidur di tempat tidur yang lainnya. Malam itu hujan turun, babi-babi dan bebek-bebek masuk ke rumah dan tidur di bawah tempat tidur mereka sepanjang malam.
Hujan Tak Kunjung Berhenti
Hujan deras berlangsung terus selama 4 hari, jadi Pendeta Diaz dan teman perjalanannya itu tinggal dengan keluarga tersebut sementara mereka terus mengajarkan keluarga ini beserta teman-teman dan saudara-saudari mereka tentang Alkitab di rumah yang kecil itu.
Pada akhirnya hujan pun berhenti, mobil jeep telah diperbaiki, dan pendeta beserta teman perjalanannya itu pulang ke rumah mereka. Pendeta Diaz terus memberikan pelajaran Alkitab kepada kelompok belajar di rumah kecil itu dan setelah 3 bulan, 8 orang dibaptiskan di telaga yang terletak dekat rumah itu.
Lebih banyak pertemuan pelajaran Alkitab diadakan di luar gedung, kali ini 150 orang hadir. Pada saat panggilan, 16 orang dibaptiskan dan 30 orang ingin belajar Alkitab lebih dalam lagi.
Sebuah Perubahan Hidup
Suatu waktu, sebuah program
Fakta Terkini- Sekitar 56 persen penduduk Paraguay tinggal di daerah perkotaan, menjadikan Paraguay satu dari negara-negara yang paling sedikit melakukan urbanisasi di Amerika Selatan,
- Makanan khas populer Paraguay ialah chipa, sejenis donat keju, dan merupakan makanan wajib yang ada di setiap perayaan hari-hari besar keagamaan.
- Orang Indian berbahasa Guarani-Bahasa yang paling umum di Paraguay saat ini, setelah Spanyol-yang merupakan penduduk pertama negara itu.
Sabat sore diadakan dan Pendeta Diaz bertanya jika ada orang yang memerhatikan adanya perubahan hidup pada orang-orang yang baru saja dibaptiskan. Seorang pria berdiri dan menunjuk pada seorang wanita yang memiliki sebuah rumah kecil dan berkata, "Wanita ini dulunya sangat jahat. Dia biasanya memukul wanita-wanita yang ada di lingkungannya itu karena mereka bergosip tentang dia, tetapi sekarang ia tidak lagi berbuat demikian. Sekarang dia menjadi tenang. Dan karena perubahan hidup wanita ini, saya menjadi percaya kepada Allahmu, dan saya juga ingin dibaptiskan."
Berbalik kepada wanita itu, Pendeta Diaz bertanya, "Benarkah demikian?" "Ya," ia menjawab."Suatu waktu ketika suami saya meninggalkan saya, ia pergi kepada wanita lain dan ia hampir menikahi wanita itu Suatu kali, saya mengambil sebuah pisau yang tajam dan mendapati suami saya di tempat tidur bersama wanita itu. Saya sangat marah dan membalikkan tempat tidur itu! Kemudian saya memukul wanita itu dan hampir membunuh suami saya. Saya dimasukkan ke dalam penjara oleh karena kasus itu, tetapi sekarang saya menjadi manusia yang baru."
Saat ini, sebuah gereja Advent berdiri di tanah milik wanita itu, berdekatan dengan rumah kecil mereka. Wanita itu dan suaminya memberikan sebagian dari tanah mereka untuk didirikan gereja, dan mereka dibaptiskan bersama dengan banyak orang lainnya yang telah bergabung ke dalam gereja karena melihat perubahan hidup mereka.
Malaikat Mengemudikan Truk
Suatu kali, Pendeta Diaz sedang berkendara sepanjang malam menuju Kota Curuduaty untuk mengadakan pertemuan evangelisasi ketika lampu kendaraannya mati. Sementara mereka sedang dalam perjalanan melewati daerah hutan yang gelap, dia meminta teman perjalanannya untuk menyalakan senter menerangi jalan, berharap ia dapat melihat cukup jelas agar dapat terus mengemudi. Cara ini cukup menolong sampai saat senter itu mati. Dengan perlahan mereka terus berjalan melewati jalan yang gelap itu. Ketika ada truk yang berjalan di belakang mereka, Pendeta Diaz mencoba berkendara menggunakan cahaya lampu truk hingga truk itu melewati kendaraan mereka. Dengan keadaan seperti ini, mereka akan memakan waktu yang panjang untuk mencapai Kota Curuduaty.
Tiba-tiba, sebuah truk muncul. Pengemudi truk itu mengemudikan truknya hingga berdampingan dengan kendaraan Pendeta Diaz dan berkata: "Berkendaralah di depan saya, saya akan memberimu cahaya dari truk saya."Truk itu terus berjalan di belakang kendaraan Pendeta Diaz, dan dengan pertolongan dari cahaya truk mereka dapat dengan cepat mencapai tujuan mereka. Ketika mereka memasuki kota, mereka menoleh kebelakang untuk berterima kasih kepada pengemudi truk atas kebaikan hatinya, tetapi truk dan pengemudinya telah menghilang. Semua yang mereka lihat hanyalah jalan yang kosong dan gelap.
0 komentar :
Post a Comment