Mungkin doa-Nya yang paling penuh kasih sayang adalah untuk murid-murid-Nya sesaat menjelang kematian-Nya, Ia memohon untuk iman dan keamanan mereka. Kata-Nya: “Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka” (Yoh. 17:20) yang mencakup kita semua. Dia berdoa tidak hanya bagi murid-murid-Nya dan pertobatan mereka, ia berdoa untuk musuh-Nya juga. Bahkan, Ia berdoa di Golgota untuk mereka yang tidak hanya menuduh Dia secara tidak adil, tetapi juga yang bersukacita sementara hidupnya semakin surut

Doa-Nya sementara Dia hampir binasa: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Luk 23:34), adalah ungkapan yang paling tidak cinta diri yang pernah keluar diri bibir manusia. Itu adalah contoh kasih dan sayang yang tak tertandingi. Ungkapan itu merupakan kebaikan yang terlalu tinggi untuk bisa kita pahami, namun sangat penting untuk kita percayai Doa Musa bagi bangsanya memang kebajikan yang mengagumkan, tetapi itu belum—tidak akan pernah—setara dengan doa pengampunan Yesus. Yesus dalam kondisi terbaik-Nya ketika Ia berdoa bagi musuh-musuh-Nya. Dan, pada tingkatan yang sangat nyata, demikian juga dengan kita.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan