KETIDAKTAHUAN YANG CUKUP UNTUK DISEBARKAN

“Sesudah menyalibkan Dia mereka membagi-bagi pakaian-Nya dengan membuang undi. Lalu mereka duduk di situ menjaga Dia. Dan di atas kepala-Nya terpasang tulisan yang menyebut alasan mengapa Ia dihukum: ‘Inilah Yesus Raja orang Yahudi’” (Matius 27:35-37).

Arti dan makna kayu salib tergantung pada titik menguntungkan dari mana kita memandangnya. Bagi para prajurit itu hanya sekadar satu hari kerja lagi. Satu onggok sampah Yahudi yang disalib. Mau apa? Dan mereka menghabiskan beberapa waktu dengan berjudi sementara mereka menunggu kematian Yesus dan kedua penyamun itu. Mereka sama sekali tidak tahu apa yang telah mereka lakukan atau apa kepentingannya. Kemungkinan mereka akan tertawa jika diberitahu bahwa mereka baru saja menyalib Allah yang telah menjadi manusia, Pelaku yang menciptaan langit dan bumi. Bagi mereka Dia sekadar satu lagi orang Yahudi yang membawa masalah.

Kemudian ada tanda itu: “Inilah Yesus Raja Orang Yahudi.” Inilah sedikit balasan dari Pilatus kepada para pemimpin Yahudi yang telah mengalahkan dia ketika dia berhasrat untuk membebaskan Yesus. Dia tidak mempedulikan Yesus sebagai suatu pribadi, tetapi dia sudah bosan akan kelicikan para anggota pimpinan Sanhedrin yang selalu menyebabkan masalah baginya.

Akibatnya, Pilatus mengantar Yesus ke suatu kematian yang menjijikkan tanpa rasa penyesalan. Tapi pada saat yang sama, dia mengambil kesempatan untuk menghantam kembali orang-orang Yahudi itu dengan tandanya.

Dan, para pemimpin itu dijengkelkan, terutama karena tanda itu ditulis dalam bahasa Ibrani, Latin, dan Yunani, oleh sebab itu dapat dibaca dan dimengerti banyak orang. Yohanes memberitahu kita, hal itu berarti satu kunjungan lagi para pemimpin Yahudi kepada Pilatus dengan permohonan agar dia mengubah tulisan itu dengan “Laki-laki ini mengatakan: Aku adalah Raja orang Yahudi.” Dengan puas pada dirinya sebagai gubernur Romawi, dia menjawab: “Apa yang kutulis, tetap tertulis” (Yoh. 19:22).

Balas dendam itu manis. Tetapi di balik pembalasan dendam tanda Pilatus, itu berfungsi sebagai papan pengumuman, menyatakan sesungguhnya, bahwa setiap orang yang menyatakan dirinya raja orang Yahudi akan memperoleh perlakuan yang sama. Dan kenyataan itu sangat menyinggung perasaan orang-orang Yahudi dan mengendorkan kesombongan mereka.

Tetapi di atas semua yang saling menjegal itu, aspek paling menarik dari tanda itu adalah tulisan itu benar. Sesungguhnya Yesus adalah Mesias/Raja orang Yahudi.

Pilatus telah menyatakan yang benar tetapi tidak mengetahuinya. Para pemimpin Yahudi punya Mesias mereka tetapi tidak mengenal-Nya. Para prajurit yang sibuk telah turut ambil bagian dalam peristiwa penting sejarah tetapi tidak menyadarinya. Tidak mengherankan Yesus berseru, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Luk. 23:34). Ada sesuatu keluasan dalam belas kasihan Allah.
 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan