hidup di zaman-Nya singkat, Dia meninggal jauh lebih muda daripada orang dengan kesehatan yang sempurna seperti Dia. Dia, seperti yang Yesaya katakan, “ia terputus dari negeri orang-orang hidup” (Yes. 53:8). Dia meninggal bukan karena marah kepada orang yang untuknya Dia datang memberi keselamatan, tetapi menderita oleh kondisi mereka yang tidak berdaya. Dengan sukarela Dia “memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi” (Yes. 50:6). Dia meninggal karena dituduh, diperlakukan dengan keji, memar, dan hati-Nya yang hancur karena pengkhianatan kita dan bukan karena kesalahan-Nya. Ketika Ia naik ke Bukit Golgota, kepada-Nya tidak diberikan pandangan yang merangsang akan masa depan yang mulia atau janji akan bangkit dari kubur.

Frustrasi Musa karena ketidaktaatan Israel menghasilkan kematian yang wajib di Gunung Nebo. Penerimaan Kristus terhadap dosa-dosa kita menghasilkan kematian-Nya secara sukarela di Gunung Golgota. Dan inilah alasan mengapa Ia memenuhi syarat sebagai Musa kita yang lebih baik.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan