Rumus Kemenangan Yesus

“Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus" (Matius 4:1. 2).

Rumus kemenangan Yesus melibatkan unsur-unsur berikut. Pertama, Dia tidak
 berhenti sejenak untuk berdebat atau melakukan rasionalisasi dengan si penggoda. Jawaban konklusif-Nya untuk godaan Lusifer yang berulang-ulang adalah “Enyahlah, Iblis!” (Mat. 4:10). Dia tidak tawar menawar dengan Setan; Dia tidak mencoba untuk memperdaya, mendesak atau memenangkan percakapan dengan dia. Pelajaran? Menolak untuk tertarik berdebat dengan Iblis adalah pertolongan berharga untuk penurutan.

Kedua, Ia memasuki pertarungan dengan Setan sepenuhnya diperkaya dengan doa. 40 hari sebelum kedatangan Lucifer untuk mencobai-Nya, digunakan untuk melakukan perenungan yang mendalam. Pelajaran? Berdoa ketika kita menghadapi pencobaan kita itu penting. Tetapi yang sama pentingnya untuk kemenangan rohani adalah berdoa sebelum badai datang.

Ketiga, Yesus mengandalkan Alkitab untuk mengarahkan dan mendapat kekuatan. Jawaban-Nya “ada tertulis” untuk setiap pencobaan Setan mengungkapkan kedekatannya dengan Firman Tuhan yang diperoleh melalui belajar dan meditasi selama bertahun-tahun. Pelajaran? Mengenal Allah melalui pengetahuan akan Alkitab sangat penting untuk mendapatkan kemenangan rohani.

Adalah Firman Allah yang mendasari semua kemenangan kita. Firman tertulis mengandung kekuatan kreatif yang sama yang membuat dunia menjadi ada ketika Dia “berfirman, maka semuanya jadi” (Mzm. 33:9). Itu karena ketika akar iman kita bertumbuh lebih dalam dan lebih dalam ke dalam tanah Alkitab akar itu menyerap lebih banyak dan lebih banyak lagi kekayaan mineralnya di mana kita mengembangkan dan menghasilkan buah dan bunga kebenaran.

Alkitab itu baik: Daftar silsilah membosankan dalam Imamat dan Bilangan mengungkapkan campur tangan Allah dalam sejarah; rincian hukum dalam Imamat berbicara mengenai kepribadian-Nya yang adil dan penuh kasih; ilmu pengetahuan dalam Ayub memberi kepada kita petunjuk; puisi dalam Mazmur mengilhami kita; hikmat Salomo menerangi kita; nubuatan para nabi besar dan kecil, yang digenapi sepanjang waktu, meyakinkan kita. "Perjanjian Lama adalah rahasia Perjanjian Baru, dan Perjanjian Baru adalah penggenapan Perjanjian lama." Dan mereka, secara keseluruhan, dipadukan untuk membangkitkan kasih kita, membangun iman kita, dan memelihara kita tetap pada jalan penurutan.
 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan