PASANGAN YANG TERABAIKAN

“Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: ‘Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus" (Matius 1:18-20).

Dan kemudian ada Yusuf! Bukan dalam situasi yang baik. Kebanyakan kita tidak pernah menggunakan banyak waktu memikirkan tentang dia atau penderitaan yang dia rasakan pada perannya dalam rencana Allah. Tetapi dia ada, bagaikan sebuah rumah di ujung jalan yang kita tahu ada tetapi kita tidak tahu siapa penghuninya walau kita melewatinya setiap hari. Karena ketiadaan minat kita padanya, saya hampir saja tidak mengikutsertakan dia dalam renungan ini. Bagaimanapun, “dia hanya suami Maria.” Namun, kita harus ingat bahwa para pasangan terabaikan dari orang-orang yang sangat menonjol, adalah para individu yang mendukung dan memungkinkan para tokoh itu berperan dengan baik.

Begitu juga keadaan Yusuf di belakang layar. Bukan sekadar "suami Maria," dia juga berperan sebagai ayah duniawi Yesus. Tentu saja, sebagian besar tetangga mereka menganggap dia ayah, mengingat keadaan kelahiran Yesus. Yusuf yang membawa Maria dan Bayi Yesus ke Bait Allah di Yerusalem untuk mempersembahkan Dia kepada Tuhan, Yusuf yang membimbing keluarga itu ke Mesir agar lolos dari intrik-intrik Herodes, Yusuf yang membawa keluarga itu kembali untuk menetap di Nazaret, Yusuf yang mendampingi Yesus berusia 12 tahun ke perayaan Bar Mitzvah-Nya, dan Yusuf si tukang kayu itulah yang mengajarkan Yesus keahlian yang sama. Dan selama pembelajaran itu mereka menggunakan banyak waktu bersama laki-laki yang lebih tua itu membimbing dan membentuk laki-laki yang lebih muda. Secara gamblang, Yusuf adalah tokoh sangat penting dalam kisah penebusan. Tidak tampak bagi kita, tetapi cukup kelihatan dan penting dalam kehidupan Tuhan dan Juruselamat kita.

Yusuf menghadapi krisis paling parah dalam hidupnya ketika dia temukan bahwa Maria hamil. Ia tahu dengan pasti bukan dia yang membuat Maria hamil. Kalau begitu siapa? Maria mengemukakan kisah tentang malaikat dan Roh, tetapi itu terlalu mengada-ada.

Sebagai laki-laki yang punya hak, ia bisa saja menciptakan kehebohan. Tetapi karena dia laki-laki baik hati yang mencintai anak dara yang dianggap masyarakat “tidak bisa diatur,” ia putuskan tanpa ribut-ribut menyembunyikan Maria. Kemudian malaikat itu mengunjunginya dan mengubah jalan kehidupannya-dan jalan kehidupan kita.

Ini sebuah pelajaran. Kita cendrung mengabaikan pribadi yang berkorban yang memungkinkan berhasilnya pekerjaan para individu yang menonjol. Henghentikan ketidakadilan itu sekarang. Pikirkan orang-orang berkorban tetapi tidak "kelihatan" di dunia Anda dan berikan apresiasi kepada mereka hari ini.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan