YESUS MULAI MENDAPAT GAMBARAN

"Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya. Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya: ‘Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau Jawab-Nya kepada mereka: ‘Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?’" (Lukas 2:46-49).

Kejadiannya dapat dimengerti. Seorang anak laki-laki Yahudi memasuki fase dewasa ketika dia berusia 12 tahun. Pada waktu itu dia menjadi "putra hukum" (kemudian disebut bar [putra dari] mitzvah [perintah]). Setelah Bar Mitzvah-Nya, seorang pemuda Yahudi secara moral bertanggungjawab terhadap tindak-tanduknya dan memenuhi syarat untuk turut ambil bagian dalam upacara umum.

Jadi, kita menemukan Yesus melakukan perjalanan ke Yerusalem bersama orangtua-Nya untuk upacara tersebut. Tetapi kisahnya mendadak menyimpang ketika mereka pulang tanpa Dia dan harus kembali agar menemukan Putra mereka yang "nyasar."

Tetapi Yesus tidak ke mana-mana. Sebaliknya, pada perjalanan pendek itu Dia menemukan "rumah"-Nya yang sesungguhnya. Upacara-upacara Bait Suci sebagaimana Dia saksikan untuk pertama kali membuat-Nya mengerti misi-Nya dalam kehidupan. Buku Alfa dan Omega mencatat bahwa hari demi hari Dia melihat lebih jelas arti upacara dalam Bait Allah, terutama melalui korban domba Paskah. "Tiap perbuatan tampaknya terikat dengan hidup-Nya sendiri. Getaran-getaran baru timbul dalam dada-Nya. Dengan tenang dan penuh perhatian Ia nampaknya mempelajari sebuah soal yang pelik. Rahasia tugasnya sedang terbuka bagi Juruselamat" (jld. 5, hlm. 69).

Sementara itu, Maria dan Yusuf sedang dalam keadaan panik. Tak ada siapa pun yang ingin kehilangan anak, tetapi untuk kehilangan Juruselamat yang dijanjikan tentu hentakan bagi hati mereka.

Dua hal menonjol ketika mereka menemukan Putra mereka yang sedang bertumbuh. Pertama, Dia dengan halus menyangkal Yusuf sebagai ayah-Nya. Maria telah menyebut Yusuf "bapa-Mu." Tetapi Yesus menanggapi bahwa Dia selama itu berada di dalam "rumah Bapa-Ku," menunjukkan bahwa Dia telah mengerti kenyataan bahwa Dia adalah Putra Allah secara unik. Hal kedua adalah keheranan para ahli Taurat paling terkemuka bangsa itu, sewaktu anak muda ini mengajukan kepada mereka pertanyaan-pertanyaan paling menusuk tentang arti sistem Bait Suci dan mengemukakan jawaban-jawaban mendalam dalam diskusi bersama itu.

Inspirasi termasuk beberapa ayat ini dalam kisah kehidupan Kristus karena ayat-ayat itu merupakan titik balik yang besar: Yesus sekarang sepenuhnya mengetahui siapa Dia dan sifat misi kehidupan-Nya sebagai Anak Domba Allah. Tetapi hal itu tidak membuat-Nya bangga atau sombong kepada Maria dan Yusuf. Dia pulang bersama mereka dan tetap "hidup dalam asuhan mereka" (Luk. 2:51).

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan