KELAHIRAN YESUS
DARI SUDUT PANDANG SURGA
"Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan. Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya" (Wahyu 12:1-4).
Di sini ada kisah kelahiran yang lain jenisnya. Dalam kisah ini sama sekali tidak ada para gembala yang memuja atau malaikat-malaikat yang memuliakan. Wahyu menyuguhkan suatu gambaran yang secara radikal berbeda daripada kisah-kisah kelahiran di dalam Injil. Inilah suatu visi pentingnya kelahiran Yesus yang menyibak tirai untuk memberi suatu pandangan sekilas kepada kita tentang Inkarnasi menurut sudut pandang takhta Allah.
Sudut pandang itu menggambarkan suatu pergumulan sengit yang menjalar ke bumi ketika seekor naga merah sangat besar masuk ke dalam penglihatan, menyapu bersih sepertiga bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke bumi. Setelah itu naga tersebut (diidentifikasi sebagai “Iblis atau Setan" pada ayat 9) berdiri di hadapan wanita itu “untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.”
Yang kita temukan di dalam Wahyu 12:1-4 adalah awal sebuah pertikaian kosmis yang dimulai di surga dan kemudian pindah ke bumi. Perang yang berlangsung juga akan berkumandang melalui koridor-koridor sejarah hingga akhir zaman (ayat 17). Selanjutnya kitab Wahyu menunjukkan bahwa pertempuran yang digambarkan secara grafis itu dalam pasal 12 itu tidak akan mencapai klimaks sampai Kristus yang menang akhirnya membinasakan naga dan kekuatan-kekuatan jahat (Why. 19; 20:1-5).
Beberapa pihak melihat sudut pandang Wahyu pada pentingnya Yesus dalam “perselisihan besar antara Kristus dan Setan.” Philip Yancy secara grafis menangkap gambaran yang sama, ketika dia menulis: “Di bumi seorang bayi dilahirkan, seorang raja mengetahui kejadian itu, kemudian sebuah pengejaran terjadi. Di surga, penyerangan besar telah mulai, sebuah penggerebegan yang berani oleh penguasa angkatan-angkatan kebaikan ke dalam markas kejahatan di alam semesta.” Tentu saja, sang raja adalah Herodes dan pengejaran pertama itu membawa Yesus ke Mesir, topik-topik yang akan kita lihat melalui mata Matius dalam beberapa hari mendatang.
Tuhan, bantulah kami untuk melihat masalah-masalah yang lebih besar ketika kami membaca Firman-Mu. Bantulah kami agar kami mampu mengenal lebih jelas konteks di mana pergumulan-pergumulan sehari-hari kami terjadi.
0 komentar :
Post a Comment