PELAKU ASING PEMELIHARAAN ALLAH

"Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia.... Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud, supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin" (Lukas 2:1-6).

Allah bekerja dengan cara-cara yang asing untuk memelihara kita. Di seluruh Kekaisaran Roma diadakan sensus secara periodik dengan sasaran ganda: Menilai perpajakan dan mengidentifikasi mereka yang sudah waktunya untuk masuk dinas wajib militer. Kita tahu melalui catatan-catatan historis bahwa di Mesir sensus-sensus seperti itu diadakan setiap 14 tahun. Dan semenjak tahun 20 Masehi sampai kira-kira 270 Masehi, dokumen-dokumen fakta untuk setiap sensus masih ada. Yang cukup menarik ialah, sebuah dekret pemerintah Mesir menyatakan bahwa "perlu memaksakan mereka yang karena suatu dan lain sebab apa pun menetap di luar distrik mereka agar pulang ke kampung halaman mereka masing-masing" untuk sensus.

Maka kita temukan di dalam kelahiran Yesus, kontak awal antara kaisar paling berkuasa di dunia pada waktu itu dan Raja Segala Raja masa mendatang. Di dalam perikop Lukas terdapat suatu pertanda tentang kerajaan-ke-rajaan yang berselisih. Tentu saja, kita bisa secara mutlak memastikan bahwa Kaisar Agustus sama sekali tidak tahu tentang keberadaan Yusuf dan Maria atau Kristus sang Anak yang dijanjikan. Sesungguhnya, dia kemungkinan tidak tahu-menahu di mana letak Nazaret atau Betlehem.

Tetapi Lukas menjelaskan bahwa kelahiran bocah laki-laki bernama Yesus itu menjadi awal sebuah konfrontasi antara kerajaan Allah dan kerajaan-kerajaan dunia. Di dalam kurun waktu sekitar satu abad, para pengganti Agustus bukan saja mendengar kelahiran anak itu, tetapi akan mencari untuk melenyapkan para pengikut-Nya. Dalam waktu tidak sampai tiga abad, kaisar Romawi sendiri akan menjadi Kristen. Kisah kerajaan-kerajaan yang berselisih sudah terjadi pada jalan ke Betlehem.

Para pelajar yang cermat terhadap Alkitab Ibrani tidak akan heran pada koneksi Betlehem itu. Tujuh ratus tahun sebelumnya, Nabi Mikha telah menulis: "Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata,... dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala" (Mi. 5:2).

Allah menggunakan metode-metode dan orang-orang asing untuk melaksanakan pemeliharaan-Nya di masa yang lalu. Saya pun menerka bahwa Dia melakukan hal yang sama di zaman kita sekarang.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan