ALLAH BUKAN SAJA MILIK PARA ANGGOTA GEREJA

"Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya: 'Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia'" (Matius 2:1,2).

Suatu kebenaran penting dari Alkitab adalah bahwa Allah bekerja dengan semua orang, bukan saja mereka di dalam "gereja." Begitulah dengan “Orang-orang Majus dari Timur." Orang-orang ini kemungkinan besar berasal dari Persia, di mana mereka membentuk suatu kelas keimamatan yang fasih dalam bidang-bidang falsafah, medis, dan ilmu pengetahuan alam. Salah satu perhatian utama mereka adalah astrologi, suatu “ilmu pengetahuan” yang lazim di seluruh dunia di zaman purba sebagai cara menerawang tujuan-tujuan para dewa. Jadi ketika orang-orang Majus itu melihat bintang supraalami, mereka pergi mencari tahu makna dan artinya.

Kita tidak tahu pasti bagaimana mereka sampai menghubungkan bintang istimewa itu dengan kelahiran "Raja orang Yahudi," tetapi ada beberapa kemungkinan. Salah satunya adalah, akibat penawanan di Babel maka komunitas-komunitas Yahudi tercerai-berai di seluruh Timur Dekat. Dan semenjak abad kedua Sebelum Masehi, orang-orang Yahudi yang di pengasingan mempunyai terjemahan Alkitab berbahasa Yunani yang universal. Dengan demikian para individu jenis imam mendapat akses ke Perjanjian Lama.

Catatan khusus tentang minat astrologis orang-orang Majus itu juga adalah kata-kata seorang Majus bukan Yahudi lainnya pada Bilangan 24:17, di mana Bileam menyatakan: "Bintang terbit dari Yakub, tongkat kerajaan timbul dari Israel." Banyak orang Yahudi dari zaman Yesus lahir menganggap teks tersebut sebagai suatu ramalan tentang kedatangan Mesias.

Pengharapan spesifik itu dan pengharapan Yahudi secara umum terhadap kedatangan Mesias-Raja, menjadi suatu kepercayaan yang tersebar luas di Kekaisaran Romawi bahwa seorang penguasa dunia akan muncul di Palestina. Dengan demikian sejarawan Romawi, Suetonius (sekitar tahun 100 Masehi) dapat menulis: "Di seluruh Timur telah tersebar kepercayaan lama yang diyakini, bahwa sudah ditakdirkan pada waktu itu bagi pria-pria berasal dari Yehuda memerintah dunia" (Life of Vespasian 4:5). Begitu juga, Tacitus (sekitar tahun 55-120 Masehi), seorang sejarawan Romawi yang lain, melaporkan bahwa “ada suatu keyakinan kokoh... bahwa pada waktu ini Timur akan bertumbuh menjadi lebih berkuasa, dan para penguasa yang berasal dari Yehuda akan memperoleh kekaisaran universal” (Histories 5:13). Dengan hal-hal tersebut di dalam pikiran mereka, maka lumrah saja orang-orang Majus itu mengikuti bintang dalam pencarian mereka terhadap “Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu.” Dan lagi, bilamana Allah telah mengingatkan mereka dalam sebuah mimpi agar tidak kembali kepada Herodes (Mat. 2:12) bisa saja Allah juga memberi mereka mimpi-mimpi tentang bintang itu. Allah kita mampu dan bersedia menggunakan berlipat ganda cara dan orang-orang untuk mengabarkan kebenaran-Nya yang menyelamatkan.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan